Studi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung pernapasan (masker debu) pada tenaga kerja pabrik slab baja PT. Krakatau Steen Cilegon
S etiap industri baja dalam melaksanakan aktivitas produksinya akan selalu diiuti oleh kemungkinan timbulnya pencemaran. PT Krakatau Steel dalam proses produksinya juga tidak terlepas dari masalahan pencemaran udara (debu), yang memerlukan upaya penanggulangan dengan cara pengadaan peralatan pencegah pencemaran, oleh sebab itulah maka penulis tertarik untuk membahas upaya penanggulangan pencemaran debu terhadap kesehatan tenaga kerja melalui penggunaan masker debu.Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu memperoleh gambaran tentang upaya pencegahan kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat kerja melalui alat pelindung pernapasan diri (APD) masker debu. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di divisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) dengan mengambil sampel penelitian pada bagian produksi pabrik slab baja PT. Krakatau Steel, untuk kemudian dianalisa secara kuantitatif dan statistik.Sesuai dengan tujuan dari penelitian, maka ada beberapa faktor yang diduga berhubungan langsung dengan penggunaan masker debu oeh tenaga kerja, yaitu faktor dari tenaga kerja itu sendiri (faktor internal) yang meliputi tingkat pengetahuan tenaga kerja mengenai alat pelindung diri dan sikap tenaga kerja dalalm hal penggunaan masker debu, serta faktor dari masker debu (faktor eksternal) yang meliputi perawatan, jumlah, kenyamanan dan daya dukung dari masker debu yang dipakai karyawan. Untuk melihat apakah faktor-faktor tersebut berhubungan dengan penggunaan masker debu, maka data disajikan dalam bentuk tabel silang. Uji kemaknaan terhadap hubungan antara variabelvariabel yang diteliti digunakan uji statistik chi square pada batas kemaknaan 5%.Tenaga kerja yang bekrja dalam suatu erusahaan perlu mendapat perlindungan, perlindungan tenaga kerja meliputi aspek yang cukup luas yaitu perlindungan keselamatan, kesehatan pemeliharaan modal kerja serta perlakuakn yang sesuai dengan martabar manusia dan moral agama. Perlindungan tersebut bertujuan agar tenaga kerja aman melakukan pekerjaan sehari-hari dan meningkatkan produksi.Dari rangkuman uji statistik, didapatkan hasil bahwa ada 2 faktor yang tidak berhubungan dengan penggunaan masker debu, yaitu faktor tingkat pengetahuan tenaga kerja dan faktor jumlah masker debu yang dipakai oleh tenaga kerja.1. Tingkat pengetahuan, yang antara lain disebabkan oleh :• Tingkat pengetahuan responden terhadap manfaat penggunaan masker debu,• Masih adanya responden yang belum mendapatkan pelatihan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.2. Jumlah masker debu, yang antara lain disebabkan oleh :• Pengadaan masker debu yang tidak mencukupi.• Adanya keterlambatan dalam pengadaanya dikarenakan masker debuyang digunakan adalah kualitas import.Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :1. Tingkat pengetahuan akan berhubungan dengan penggunaan masker debu oleh tenaga kerja, apabila pengetahuan akan berhubungan dengan penggunaan masker debu oleh tenaga kerja, apabila pengetahuan tenaga kerja dipengaruhi oleh pengetahuan tentang manfaat penggunaan masker debu, pelatihan dan masa kerja, serta faktor kedisiplinan yang memegang peranan penting dalam penerapannya.2. Masih ada sikap dari karyawan yang kurang disiplin dalam merawt dan memelihara masker debunya.