Analisis penggunaan metode casing while drilling untuk setting protective casing 16" pada sumur C2
S umur C2 merupakan sumur eksplorasi yang berada di daerah sumatera selatan yang dikelola oleh PT. MEPI di lapangan CSS yang direncanakan akan dibor hingga kedalaman 12.000 ftTVD dengan secara vertikal. Pada sumur tersebut akan dilakukan perencanaan penggunaan casing while drilling yaitu dilakukan dengan menggunakan protective casing 16†pada trayek 17-1/2†dari kedalaman 1.500 ft hingga 4.600 ft dikarenakan pada sumur D1 yaitu sebagai offset well dari sumur C2 ini mengalami lost circulation hingga 450 bph di kedalaman 2.800 ft hingga 4.400 ft dimana pada kedalaman tersebut menembus zona depleted di formasi palembang dengan kondisi batuan yaitu pangadang coal yang menyebabkan tekanan pori menjadi subnormal atau terlalu kecil.Penggunaan casing while drilling (CWD), diharapkan dengan menggunakan casing sebagai drillstring, maka clearance antara dinding lubang bor dengan OD casing menjadi kecil yang akan menyebabkan terjadinya peristiwa “Plastering Effectâ€. Peristiwa ini diharapkan dapat mengisolasi dinding lubang bor yang mudah terjadi lost circulation. Pada sumur vertikal hanya perlu CWD level-2 (non-retrievable) karena pada level-2 hanya casing dengan bit (drillshoe) saja, dimana drillshoe nantinya akan ditinggal di casing shoe. Selain untuk menyebabkan terjadinya plastering effect, penggunaan casing while drilling bertujuan untuk mengurangi nilai non-productive time (NPT) akibat tidak diperlukannya operasi tripping out atau pencabutan rangkaian pemboran seperti yang dilakukan dengan pemboran konvensional.Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan metode kuantitas, dimana dilakukan sebuah analisis dari sebuah perencanaan dengan variabel tertentu. Peneliti akan melakukan analisis dengan melakukan perencanaan untuk melakukan penggunaan casing while drilling yang akan dioperasikan di sumur C2. Peneliti akan menganalisis metode casing while drilling hanya dari segi hidrolika pemboran yaitu dimana output dari hidrolika yaitu perkiraan total system pressure loss dengan menggunakan mud pump 1.600 serta mud yang digunakan yaitu jenis KCl Polimer dengan mud weight 10 ppg hingga 11 ppg dengan rheology lumpur di trayek 17-1/2†yang didapatkan berdasarkan data pada offset well. Dari segi mekanika pemboran peneliti akan menganalisis dari segi torsi, drag, dan buckling. Dimana dari mekanika pemboran peneliti disini akan memperhitungkan dari protective casing 16†yang akan digunakan pada trayek 17-1/2†karena protective casing 16†memiliki make up torque yang kecil yaitu sebesar 10.388 ft-lbs dari segi torsi. Lalu, dari segi beban drag didapatkan data berdasarkan offset well bahwa sumur ini akan menggunakan rig sebesar 2.000 HP, serta rig tersebut perlu dianalisis dengan perhitungan dari beban maksimum hookload yang akan terjadi. Serta dari beban buckling yang perlu diperhatikan yaitu nilai perkiraan maksimum weight on bit yanag akan terjadi pada sumur C2 yaitu sebesar 35 klbs.Dari hasil analisis dapat dikatakan pada sumur C2 dapat diaplikasikan metode casing while drilling karena dari segi hidrolika pemboran yaitu mud pump 1.600 HP dapat melakukan dishcarge pressure sebesar 4.012 psi dengan total system pressure loss sebesar 2.050 psi. Dari pembersihan lubang bor dengan metode horsepower square inch (HSI) dilihat dengan laju alir 600 gpm hingga 830 gpm nilai HSI yaitu sebesar 1,21 dan 3,2. Lalu dari segi pengangkatan cutting atau cutting carrying index (CCI) sangat baik karena melebihi dari 1 dari setiap perubahan mud weight dan laju alir, namun dari segi mekanika pemboran perlu diperhatikan beban torsi, drag, dan buckling. Dari segi beban torsi perlu diinstal MLT Rings untuk protective casing 16†akibat torsi drilling yang diperhitungkan sebesar 15.943 ft-lbs di kedalaman 4.600 ft dimana melebihi dari make up torque protective casing 16â€, dari beban drag dimana rig 2.000 HP dapat menahan beban maksimum hookload sebesar 493 klbs atau 1.622 HP, dan protective casing 16†tidak mengalami buckling akibat WOB maksimum masih dibawah beban critical buckling dimana nilai critical buckling di kedalaman 1.500 ft sebesar 66 klbs.
C 2 well is an exploration well located in the area of South Sumatra managed by PT. Medco E & P Indonesia in the CSS field is planned to be drilled to a depth of 12.000 ftTVD vertically. At the well it will be done the use of casing while drilling is done by using protective casing 16 "on trajectory 17-1 / 2" from depth 1.500 ft to 4.600 ft because at well of D1 that is as offset well from this C2 well lost circulation up to 450 bph at a depth of 2.800 ft to 4.400 ft which at depth penetrates the depleted zone in the formation of palembang with rock conditions ie pangadang coal causing the pore pressure to be subnormal or too small.The useing of casing while drilling (CWD), is expected by using the casing as drillstring, then the clearance between the boreholes wall with the OD casing becomes tight which will cause the phenomenon of "Plastering Effect". This phenomenon is expected to isolate the wall of the drill hole which is prone to happen the lost circulation. On a vertical well it only needs CWD level-2 (non-retrievable) because at level-2 only casing with bits (drillshoe) only, where drillshoe will be left in the casing shoe. In addition to causing the occurrence of plastering effect, the use of casing while drilling aims to reduce the value of non-productive time (NPT) due to the unnecessary operation of tripping out or drainage drain retraction as is done with conventional drilling.The research method used by researcher is using the quantity method, which is carried out an analysis of a plan with certain variables. The researcher will conduct an analysis by planning to use the casing while drilling will be operated in the C2 well. Researcher will analyze the method of casing while drilling only in terms of hydraulics drilling is where the output of hydraulics is the estimated total system pressure loss by using mud pump 1.600 and mud used is KCl Polymer type with mud weight 10 ppg to 11 ppg with mud rheology in trajectory 17-1/2" obtained based on data on offset well. In terms of drilling mechanics researchers will analyze in aspects of torque, drag and buckling. Where from the drilling mechanics the researcher here will calculate the 16" protective casing which will be used on trajectory 17-1/2" because 16" protective casing has a little makeup torque of 10.388 ft-lbs in terms of torque. Then, in terms of drag loads it is found that data is based offset well that this well will use a rig of 2.000 HP, and the rig needs to be analyzed by calculation of the maximum load hookload that will occur. As well as from buckling loads that need to be considered, the maximum weight on bit estimated value will occur in the C2 well, which is 35 klbs.From the analysis results can be informed on the C2 well is possible to be applied casing while drilling method because in terms of hydraulics drilling the mud pump 1.600 HP can output the dishcarge pressure of 4.012 psi with total system pressure loss of 2.050 psi. From drill hole cleaning with horsepower square inch (HSI) method is seen with a flow rate of 600 gpm to 830 gpm HSI value of 1.21 and 3.2. Then in terms of removal of cutting or cutting carrying index (CCI) is very good because it exceeds from 1 of every change mud weight and flow rate, but in terms of drilling mechanics need to be considered torque load, drag, and buckling. In terms of torsion loads MLT Rings shall be installed for 16" protective casing due to drilling torque calculated at 15.943 ft-lbs at depths of 4.600 ft which exceeds the make up torque of a 16" protective casing, from drag loads where the 2.000 HP rig can withstand the maximum load of hookload of 493 klbs or 1.622 HP, and 16" protective casing impossible to occur the buckling due to maximum WOB still under critical buckling load where critical buckling value at 1.500 ft depth of 66 klbs.