Pengaruh pemberian asam valproat terhadap pertumbuhan sel kanker lidah
K Kanker merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Kanker lidah adalah keganasan yang paling umum didiagnosis dalam rongga mulut, yang menyumbang antara 25% dan 40% karsinoma sel skuamosa oral. Terapi kanker rongga mulut meliputi tidakan pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi. Asam valproat merupakan obat antikonvulsan secara khusus berkerja sebagai penghambat histone deacetylase atau aktivator persinyalan dalam menekan pertumbuhan tumor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam valproat terhadap viabilitas, sitotoksisitas, proliferasi dan migrasi sel HSC-3. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium in vitro menggunakan asam valproat pada subjek penelitian sel HSC-3 dengan kelompok perlakuan dibagi menjadi empat, kelompok pertama adalah kontrol negatif terdiri dari medium kultur tanpa asam valproat, kelompok kedua, ketiga dan keempat berturut-turut diberikan asam valproat dengan konsentrasi 145ppm, 180ppm dan 355ppm. Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang signifikan (p<0.05) antara sel HSC-3 yang diberikan asam valproat dengan konsentrasi 145ppm, 180ppm dan 355ppm dibandingkan dengan kontrol pada uji viabilitas, sitotoksisitas, dan proliferasi sel HSC-3. Terjadi penurunan viabilitas sel, peningkatan sitotoksisitas, dan penurunan proliferasi. Pada hasil uji migrasi menunjukkan adanya pengaruh asam valproat terhadap percepatan migrasi sel HSC-3. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu, asam valproat dapat menurunkan viabilitas dan proliferasi, peningkatan sitotoksisitas, serta dapat menghambat percepatan migrasi sel HSC-3.
B Background: Cancer is one of the diseases that can cause death. Tongue cancer is the most commonly diagnosed malignancy within the oral cavity, which accounts for between 25 and 40% of oral squamous cell carcinoma. Oral cancer therapy includes surgical procedures, radiotherapy, and chemotherapy. Valproic acid is an anticonvulsant drug that specifically works as a histone deacetylase inhibitor or signaling activator to suppress tumor growth. Objective: to determine the effect of valproic acid on viability, cytotoxicity, HSC-3 cell proliferation and migration. Method: This study used an in vitro laboratory method using valproic acid in HSC-3 cell research subjects with the treatment group divided into four, the first group was negative control consisting of culture medium without valproic acid, second group, third and fourth consecutive given valproic acid with concentrations of 145ppm, 180ppm and 355ppm. Result: The results showed significant differences (p <0.05) between HSC-3 cells given valproic acid with concentrations of 145ppm, 180ppm and 355ppm compared to controls in viability, cytotoxicity and HSC-3 cell proliferation tests. Decreased cell viability, increased cytotoxicity, and decreased proliferation. The results of the migration test showed the inhibition of acceleration of HSC-3 cell migration. Conclusion: The conclusion of this study is that valproic acid can reduce viability of high cytotoxicity, inhibit proliferation and inhibit acceleration of HSC-3 cell migration.