Perbaikan kualitas produk nestable 100 di PT. Cahaya Metal Perkasa
P PT. Cahaya Metal Perkasa memproduksi Nestable 100 di atas rata-rata persentase cacat produk yang cukup besar, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan kualitas untuk mengurangi produkcacat yang terjadi pada produksi Nestable 100. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengurangikegagalan yang berakibat munculnya cacat pada produk Nestable 100. Penelitian ini dilakukandengan tahapan Define-Measure-Analze-Improve-Control (DMAIC), metode failure mode andeffect analysis (FMEA), dan metode Fault Tree Analysis (FTA). Pada tahap define, dilakukanidentifikasi CTQ dan dilakukan pendefinisian proses dengan menggunakan diagram SIPOC. Padatahap kedua measure dilakukan uji stabilitas proses dengan menggunakan peta kendali dan akandilakukan perhitungan DPMO untuk mencari tingkat sigma. Diperoleh nilai tingkat sigmasebelum dilakukan implementasi sebesar 2,7 sigma. Pada tahap ketiga yaitu Analyze, pada tahapini dilakukan pembuatan diagram pareto untuk menentukan 80% kecacatan yang palingmendominasi dari ketiga kecacatan yaitu Flange NG, Punch NG dan Corrugasi NG. Darikecacatan yang paling dominan akan dilakukan identifikasi penyebab kegagalan menggunakanmetode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil FMEA ditemukan tiga fungsi proseskegagalan dan mendapatkan tiga nilai RPN yang paling tertinggi. Hasil dari metode FTA (FaultTree Analysis) Berdasarkan basic event yaitu Pencetakan corrugasi meleset dengan nilaiprobabilitas 0,517, Gelombang dies tidak sama dengan nilai probabilitas 0,572 dan Stopperbergeser dengan nilai probablitas 0,360. Tahap control, usulan yang diberikan adalah formpembuatan checksheet, pembuatan form record card dan rancangan pembuatan jig. Usulantersebut diimplementasikan dan memperoleh Nilai DPMO sebesar 61720 dan tingkat sigma sebesar 3,04 sigma.
P PT. Cahaya Metal Perkasa produces Nestable 100 above the average percentage of productdefects that is quite large, therefore it is necessary to improve quality to reduce product defectsthat occur in Nestable 100 production. The purpose of this study is to reduce failures resulting indefects in products Nestable 100. This research was conducted with the stages of Define-Measure-Analze-Improve-Control (DMAIC), the failure mode and effect analysis (FMEA)method, and the Fault Tree Analysis (FTA) method. At the define stage, the CTQ is identified andthe process is defined using the SIPOC diagram. In the second stage of the measure the processstability is tested using a control chart and DPMO calculations will be performed to find thesigma level. The value of sigma level before implementation is 2.7 sigma. In the third stage,Analyze, at this stage a pareto diagram is made to determine 80% of the most dominant defects ofthe three disabilities namely Flange NG, Punch NG and Corrugation NG. From the mostdominant disability will be identified the cause of failure using the Failure Mode and EffectAnalysis (FMEA) method. The results of the FMEA found three functions of the failure processand got the three highest RPN values. Results of the FTA (Fault Tree Analysis) method Based onthe basic event, namely the printing of corrugated error with a probability value of 0.517, the diewave does not equal the probability value of 0.572 and the Stopper shifts with a probability valueof 0.360. Control stage, the proposal given is the form making checksheets, making record cardforms and jig making designs. The proposal was implemented and obtained a DPMO value of61720 and a sigma level of 3.04 sigma.