DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualias produk pc-I ginder dengan metode Six Sigma & FMEA di PT.Waskita Beton Precast


Oleh : Kevia Divaustra

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Johnson Saragih

Pembimbing 2 : Elfira Febriani Harahap

Subyek : Product - Quality control;Six sigma (Quality control standard)

Kata Kunci : six sigma, define-measure-analyze-improve-control, failure mode and effect analysis, design of exper

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STI_063001700037_Halaman-Judul.pdf
2. 2021_TA_STI_063001700037__Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TA_STI_063001700037_Bab-1__Pendahuluan.pdf 5
4. 2021_TA_STI_063001700037_Bab-2__Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TA_STI_063001700037_Bab-3__Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TA_STI_063001700037_Bab-4__Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2021_TA_STI_063001700037_Bab-5__Kesimpulan.pdf
8. 2021_TA_STI_063001700037__Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TA_STI_063001700037__Lampiran.pdf

P PT. Waskita Beton Precast merupakan perusahaan yang bergerak dibidang beton precast dan ready mix dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Salah satu precast yang di produksi adalah PC-I Girder. Produk ini memiliki tingkat kecacatan tertinggi yaitu sebesar 5,6% sedangkan perusahaan memiliki target kecacatan hanya 3%. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi maka diperlukan perbaikan dengan metode Six Sigma dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control). Tujuan dari penelitian ini yaitu dapat meminimasi jumlah produk yang cacat dan menganalisa penyebab potensial kegagalannya. Pada tahap Define, terdapat beberapa tools yang digunakan antara lain diagram Supplier, Input, Process, Output, Customer (SIPOC), Critical ToQuality, Voice of Customer untuk mengidentifikasi jenis cacat yang terdapat dalam produk. Selanjutnya pada tahap Measure yaitu melakukan perhitugan pada peta kendali dan dilanjutkan dengan menghitung nilai DPMO dan tingkat sigma. Nilai DPMO dari produk PC-I Girder yaitu sebesar 29000 unit yang setara dengan 3,4 tingkat sigma. Kemudian pada tahap Analyze dilakukan identifikasi menggunakan diagram Pareto untuk mengetahui 80% dari penyebab kecacatan, lalu di lanjutkan dengan identifikasi menggunakan Diagram Ishikawa. Berdasarkan hasil pembuatan Diagram Ishikawa akan dijadikan penyebab kegagalan pada Tabel FMEA. Berdasarkan perhitungan pada FMEA terdapat nilai severity, occurance dan detectability yang akan didapat, dilakukan ranking terhadap total nilai Risk Priority Number (RPN). Nilai RPN tertinggi ada pada cacat keropos yaitu sebesar 288 dengan penyebab sisa beton pada cetakan. Oleh karena itu, pada tahap Improve diberikan usulan berupa check list, penggunaan scraper sebagai alat pembersihan dan menggunakan metode DOE pada uji kuat tekan beton yang menghasilkan kuat tekan terbaik ada pada air 180 L, semen 350 Kg, dan campuran pasir dan split 1650 Kg. Pada tahap Control tidak dilakukan implementasi ke perusahaan dikarenakan keterbatasan waktu dan kondisi.

P PT. Waskita Beton Precast is a company engaged in precast and ready mix concrete with the largest capacity in Indonesia. One of the precast that is produced is PC-I Girder. This product has the highest defect rate of 5.6% while the company has a disability target of only 3%. To overcome the problems that occur, it is necessary to improve the Six Sigma method and FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) with the DMAIC stage (Define, Measure, Analyze, Improve and Control). The purpose of this research is to minimize the number of defective products and analyze the potential causes of failure. At the Define stage, there are several tools used, including Supplier, Input, Process, Output, Customer (SIPOC), Critical ToQuality, Voice of Customer diagrams to identify the types of defects contained in the product. Furthermore, at the Measure stage, the calculation is carried out on the control chart and continued by calculating the DPMO value and the sigma level. The DPMO value of the PC-I Girder product is 29,000 units, which is equivalent to 3.4 sigma levels. Then at the Analyze stage, identification is carried out using the Pareto diagram to find out 80% of the causes of disability, then proceed with identification using the Ishikawa Diagram. Based on the results of making the Ishikawa diagram will be the cause of failure in the FMEA table. Based on FMEA calculations, there are severity, occurrence and detectability values to be obtained, ranking the total value of the Risk Priority Number (RPN). The highest RPN value was in the porous defect, which was 288 with the cause of remaining concrete in the mold. Therefore, at the Improve stage a suggestion is given in the form of a check list, using a scraper as a cleaning tool and using the DOE method in the concrete compressive strength test which produces the best compressive strength in water 180 L, cement 350 Kg, and a mixture of sand and split 1650 Kg. At the Control stage, implementation is not carried out to the company due to time and condition limitations.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?