T ujuan dari penelitian ini untuk menguji dan menganalisis fitur Artificial Intelligence, Functional Level dan Psychological Level yang mempengaruhi Adoption Intention pada penggunaan teknologi aplikasi Mobile Banking. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 350 responden. Sampel diambil dengan media google forms dengan dimensi waktu cross sectional. Metode yang digunakan non-probability sampling dengan teknik pengambilan menggunakan purposive sampling. Responden dalam penelitian ini merupakan penduduk Indonesia, generasi Y dan Z, pengguna aplikasi mobile banking. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan alat bantu software AMOS 23. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perceived intelligence berpengaruh positif terhadap perceived anthropomorphism, (2) perceived intelligence berpengaruh positif terhadap task-technology fit, (3) perceived anthropomorphism berpengaruh positif terhadap task-technology fit, (4) task- technology fit berpengaruh positif terhadap adoption intention, (5) perceived intelligence berpengaruh positif terhadap perceived cost, (6) perceived anthropomorphism tidak berpengaruh positif terhadap perceived cost, (7) perceived cost tidak berpengaruh negatif terhadap adoption intention, (8) perceived intelligence tidak berpengaruh positif terhadap perceived risk, (9) perceived anthropomorphism tidak berpengaruh positif terhadap perceived risk, (10) perceived risk tidak berpengaruh negatif terhadap adoption intention, (11) perceived intelligence berpengaruh positif terhadap trust, (12) perceived anthropomorphism berpengaruh positif terhadap trust, (13) trust berpengaruh positif terhadap adoption intention. Rekomendasi untuk pengelola aplikasi mobile banking untuk meningkatkan pengembangan aplikasi dan menjangkau generasi melek teknologi. Saran untuk penelitian selanjutnya meneliti teknologi AI yang lain seperti Fintech dan tidak berfokus hanya pada generasi tertentu.