Perbandingan metode al-qahtani dan metode blenkin untuk perkiraan usia pada anak menggunakan radiograf panoramic : Kajian pada radiograf panoramic dari laboratorium dan klinik odontology kepolisian (Laporan Penelitian)
R adiograf tidak hanya digunakan untuk menegakkan diagnosis, merencanakan perawatan, dan mengevaluasi hasil perawatan, tetapi juga dapat digunakan untuk menentukan perkiraan usia pada anak khususnya menggunakan teknik radiografi panoramik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkiraan usia pada anak yang paling mendekati usia kronologis dengan metode AlQahtani dan metode Blenkin menggunakan radiograf panoramik. Sebanyak 192 sampel radiograf panoramik laki-laki dan perempuan yang berada di Laboratorium dan Klinik Odontologi Kepolisian diambil dengan cara purposive sampling dan dianalisa secara interobserver. Pada metode AlQahtani gigi pada rahang kanan atas dan bawah dicocokan dengan atlas pertumbuhan dan perkembangan menurut Sakher J. AlQahtani. Pada metode Blenkin juga dilakukan pencocokan tahap mineralisasi menurut Demirjian pada setiap gigi rahang bawah kanan. Hasil penelitian menunjukan kedekatan kedua metode ini dengan usia kronologis adalah metode AlQahtani laki-laki (89,72%), AlQahtani perempuan (87,44%), metode Blenkin laki-laki (90,48%), dan metode Blenkin perempuan (90,20%). Berdasarkan hasil yang didapatkan, kedua metode tersebut dapat digunakan pada populasi di Indonesia. Namun penggunaan metode Blenkin lebih mendekati perkiraan usia kronologis.
R adiograph is not only used for diagnosis, treatment plan, and evaluate the result of treatment, but it can also be used to determine the approximate age by using panoramic radiography techniques. The purpose of this research was to compare the AlQahtani method with the Blenkin method to found out which method is more precise in finding the chronological age using panoramic radiography. There were 192 samples of men and women panoramic radiograph taken from Laboratorium dan Klinik Odontologi Kepolisian. The sample were taken using purposive sampling and analyzed by interobserver. In AlQahtani method the teeth that allocated in upper and lower jaw were matched to the atlas growth and development by Sakher J. AlQahtani. Meanwhile the Blenkin method also matched each stage of mineralization based on Demirjian method on each teeth on lower right jaw. The result of this research showed that the proximity of chronological age of these two methods are as follows, men AlQahtani method (89,72%), female AlQahtani method (87,44%), men Blenkin method (90,48%), female Blenkin method (90,20%). Based on the result, both method are applicable in Indonesia, however the Blenkin is more precise in approximation of chronological age.