Pengukuran lebar interalar dan kedua cusp gigi kaninus maksila sebagai panduan dalam pembuatan gigi tiruan : kajian pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti usia 18-22 tahun (laporan penelitian)
M asalah kehilangan gigi anterior dapat membuat pasien tidak percaya diri dan akan menyebabkan gigi migrasi, serta rotasi. Perawatan pemakaian gigi tiruan sebagai pengganti gigi anterior yang hilang sangat penting karena akan menolong pasien dalam memperbaiki estetik, dan memperbaiki fungsi bicara. Pada kasus kehilangan gigi anterior dalam pembuatan gigi tiruan salah satu metode untuk menentukan lebar gigi anterior dapat digunakan proyeksi tegak lurus interalar dengan kedua puncak cusp gigi kaninus. Penelitian dilakukan pada 52 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti usia 18 sampai 22 tahun yang dilakukan secara observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov dan Uji T berpasangan. Hasil statistik diperoleh hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov didapatkan skor lebar interalar dan kedua cusp gigi kaninus memiliki nilai p > 0,05 dimana kelompok data memiliki distribusi normal. Sedangkan pada hasil Uji T Berpasangan didapatkan nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 yang menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata antara ukuran lebar interalar dan kedua cusp gigi kaninus. Kesimpulan penelitian ini yaitu hasil menunjukkan bahwa lebar interalar dan kedua cusp gigi kaninus memiliki ukuran yang berbeda, dan tidak dapat digunakan sebagai referensi dalam penentuan lebar gigi anterior pada kasus kehilangan gigi anterior.
T he problem of losing an anterior tooth can make the patient not confident and will cause migration teeth, and rotation. The treatment for the use of dentures instead of missing anterior teeth is very important because it will help patients improve their aesthetics, and improve speech function. In the case of loss of anterior teeth in the manufacture of dentures one method for determining the width of the anterior teeth can be used perpendicular interalar projection with both peaks of the canine teeth. The study was conducted on 52 students of the Trisakti University Faculty of Dentistry aged 18 to 22 years who were carried out by descriptive observational with a cross-sectional approach. Data were analyzed using the Kolmogorov Smirnov Normality Test and paired T Test. The statistical results obtained from the Kolmogorov Smirnov normality test showed that the interalar width score and the two canine tooth cusps had a value of p >0.05 where the data group had an normal distribution. While the results of the Paired T Test Sig (2-tailed) value of 0,000 which shows a significant difference between the interalar width and the two canine cusps. The conclusion of this study is that the results show that the interalar width and both canine teeth cusp have different sizes, and cannot be used as a reference in determining the width of the anterior teeth in cases of loss of anterior teeth.