DETAIL KOLEKSI

Pengaruh moralitas alkali terhadap kuat tekan dan tarik belah beton geopolimer berbasis fly ash ex PLTU Cirebon

1.0


Oleh : Robby Firli Dwihanto

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Liana Herlina

Subyek : Inorganic polymers;Polymer-impregnated cement

Kata Kunci : geopolymer concrete, alkaline, compressive, splitting tensile.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_TS_051001400091_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_TS_051001400091_Bab-1.pdf 4
3. 2019_TA_TS_051001400091_Bab-2.pdf 10
4. 2019_TA_TS_051001400091_Bab-3.pdf 10
5. 2019_TA_TS_051001400091_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_TS_051001400091_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_TS_051001400091_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2019_TA_TS_051001400091_Lampiran.pdf

B eton merupakan salah satu jenis bahan yang paling banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Pembuatan semen berkontribusi sekitar 4,0% dari total emisi global pada tahun 2015. Maka dibutuhkan bahan pengikat yang menggantikan semen. Beton geopolimer adalah beton yang 100% tidak menggunakan semen. Bahan pengikat yang digunakan untuk menggantikan semen yang abu terbang atau juga disebut fly ash. Natrium hidroksida dan natrium silikat sebagai alkali yang digunakan untuk pembuatan beton geopolimer. Konsentrasi molaritas natrium hidroksida yang dipakai yaitu 6M, 8M, 10M, 12M, 14M. Perbandingan alkali natrium hidroksida dengan natrium silikat adalah 2:1. Pengujian beton dilakukan pada umur beton 3 hari, 7 hari, 14 hari, 28 hari dan pengujian kuat tarik belah dilakukan pada umur beton 28 hari. Hasil yang didapat dengan menggunakan fly ash Tipe C adalah semakin tingginya konsentrasi molaritas natrium hidroksida, maka hasil kekuatan beton semakin rendah. Kekuatan tekan optimal tercapai pada beton geopolimer dengan molaritas 6M NaOH yang lebih besar 31,7% terhadap beton normal. Kekuatan tarik belah optimal tercapai pada beton geopolimer dengan molaritas 6M NaOH lebih besar 29,7% terhadap beton normal. Nilai kuat tekan dan tarik belah beton geopolimer pada molaritas 6M, 8M, 10M NaOH lebih besar dibandingkan beton normal.

C oncrete is one of the most widely used materials in the construction world. Cement production contributes around 4.0% of total global emissions in 2015. Thus, a replacement of cement as a binder of concrete is needed. Geopolymer concrete is 100% concrete that does not use any cement. Binder used to replace cement with fly ash. Sodium hydroxide and sodium silicate as an alkali for the manufacture of geopolymer concrete. The molarity concentration of sodium hydroxide used is 6M, 8M, 10M, 12M, 14M. The ratio of alkaline sodium hydroxide with sodium silicate is 2:1. Compressive test is carried out at age of 3 days, 7 days, 14 days, 28 days and testing of splitting tensile strength is carried out at age of 28 days. The results obtained by using Type C fly ash are the higher the molarity concentration of sodium hydroxide, the lower the strength of the concrete. Optimal compressive strength was achieved in geopolymer concrete with 6M NaOH molarity which was 31.7% greater than normal concrete. Optimal split tensile strength was reached in geopolymer concrete with 6M NaOH molarity 29.7% greater than normal concrete. Value of compressive strength and tensile strength of geopolymer concrete at 6M, 8M, 10M NaOH molarity is greater than normal concrete.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?