DETAIL KOLEKSI

Analisa pengaruh bubuk terak nikel untuk beton geopolimer

3.0


Oleh : Mutia Rahmawati

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Lisa Oksri Nelfia

Subyek : Construction - Concrete quality;Construction - Geopolymer concrete

Kata Kunci : geopolymer concrete, nickel slag powder, fly ash.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 1.2019_TA_TS_051001500089_Halaman-judul.pdf 9
2. 2.2019_TA_TS_051001500089_Bab-1.pdf 6
3. 3.2019_TA_TS_051001500089_Bab-2.pdf
4. 4.2019_TA_TS_051001500089_Bab-3.pdf
5. 5.2019_TA_TS_051001500089_Bab-4.pdf
6. 6.2019_TA_TS_051001500089_Bab-5.pdf
7. 7.2019_TA_TS_051001500089_Daftar-pustaka.pdf
8. 8.2019_TA_TS_051001500089_Lampiran.pdf

B ubuk terak nikel merupakan limbah dari produksi peleburan bijih nikel yang sudahdikelola oleh PT. INDOFERRO. Laporan Kemenperin 2018 mendapati bahwa dari total40 ton bahan baku per tahun, 30 ton akan menjadi limbah atau terak. Sehingga penumpukanlimbah terak nikel terjadi di Sulawesi Tenggara, limbah yang dibiarkan menumpuk akanberbahaya bagi tanah atau air tanah di bawahnya. Beton geopolimer merupakan inovasibeton yang ramah lingkungan dan dapat dikategorikan sebagai green concrete, karena tidak hanya penggunaan semen ditiadakan, beton geopolimer juga menggunakan limbah –limbah yang berasal dari sisa pembakaran atau peleburan seperti abu terbang, terak nikel, dan terak besi emisi CO₂ akibat pembuatan semen juga dapat dikurangi. Bahan – bahan seperti abu terbang dan terak diketahui memiliki sifat pozzolanic, namun diperlukan prekursor yang dapat mengaktifkan ikatan Si-O-Al sehingga reaksi ikatan terjadi, prekursor tersebut ditemukan di dalam campuran NaOH dengan Na₂SiO₃. Pada penelitian ini bubuk terak nikel akan diuji secara fisik dengan botol Le Chatelier Standard dan pengujian mineral dengan SEM dan XRF. Beton geopolimer dengan komposisi 100% bubuk terak nikel dan 50% abu tebang 50% bubuk terak nikel akan diamati, dengan kadar molaritas 6 M dan 12 M dengan rasio Na₂SiO₃ : NaOH adalah 2,5 : 1. Benda uji akan melalui proses rest period selama 24 jam kemudian proses curing dengan cara steam dengan suhu 60°C selama 24 jam. Perbandingan hasil kuat tekan diumur 28 hari untuk beton geopolimer 50% abu terbang sebesar 55,97 MPa dengan molaritas 12 M, sedangkan beton geopolimer 100% dengan molaritas yang sama memiliki sebesar 50,03 MPa.

N ickel slag powder is a waste from the production of nickel ore smelting that has beenmanaged by PT. INDOFERRO. The 2018 Ministry of Industry Report found that out of 40tons of raw material per year, 30 tons would become waste or slag. So, heap of nickel slagwaste occurs in Southeast Sulawesi, the waste that is left piling up will be dangerous forthe soil or ground water below. Geopolymer concrete is an environmentally friendlyconcrete innovation and can be categorized as green concrete, because not only is the useof cement eliminated, geopolymer concrete also uses wastes from combustion or meltingresidues such as fly ash, nickel slag, and iron slag, CO₂ emissions due to cementmanufacture can also be reduced. Materials such as fly ash and slag are known to havepozzolanic properties, but precursors are needed that could activate Si-O-Al bonds so thatbonding reactions occur, these precursors are found in the mixture of NaOH with Na₂SiO₃.In this study nickel slag powder will be physically tested with Le Chatelier Standard bottleand mineral testing with SEM and XRF. Geopolymer concrete with a composition of 100%nickel slag powder and 50% fly ash 50% nickel slag powder will be observed, with amolarity level of 6 M and 12 M and ratio of NaiSiO₃: NaOH is 2.5: 1. The test object willgo through a rest period for 24 hours later the curing process by steam with a temperatureof 60° C for 24 hours. Comparison of the results of compressive strength at 28 days for50% fly ash geopolymer concrete with 55.97 MPa with 12 M molarity, while 100%geopolymer concrete with the same molarity has 50.03 MPa.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?