I nitial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan pertama kali yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjual kepemilikannya kepada publik atau masyarakat pada pasar perdana. Saham-saham yang tercatat pada pasar perdana umumnya diminati oleh investor karena memberikan initial return. Return ini mengindikasikan underpricing saham di pasar perdana ketika masuk pasar sekunder. Underpricing merupakan kondisi dimana harga penawaran pada pasar perdana dinilai lebih rendah secara signifikan dibandingkan harga saham di pasar sekunder.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor keuangan dan non keuangan yang mempengaruhi tingkat underpricing pada saham perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indoneisa tahun 2010-2016. Faktor keuangan terdiri dari Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share dan Prosentase Penawaran Saham, sedangkan untuk faktor non keuangan terdiri dari Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor dan Reputasi Underwriter. Pada periode tersebut terdapat 62 perusahaan yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda.Hasil analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa variabel Ukuran Perusahan dan variabel Reputasi Auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat underpricing. sedangkan variabel Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Prosentase Penawaran Saham dan Reputasi Underwriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat underpricing.