Perbaikan postur kerja dan beban kerja fisik untuk menghindari terjadinya musculoskeletal disorders pada pekerja mesin filling di PT. Pardic Jaya Chemicals
P T. Pardic Jaya Chemicals merupakan perusahaan yang memproduksi resin dengan stasiun kerja otomatis dari awal proses bahan baku hingga menjadi resin. Pekerjaan manual dilakukan hanya pada bagian akhir yaitu stasiun kerja filling dengan 2 pekerjaan berbeda yaitu pengangkatan kaleng dan pemindahan drum berisi resin. Setelah dilakukan penelitian awal dengan pembagian Nordic Body Map (NBM) kepada pekerja pengangkat kaleng dan pemindahan drum didapatkan pekerja pengangkatan kaleng memiliki hasil persentase keluhan sakit lebih besar yaitu 31,25%. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perbaikan postur kerja dan beban kerja fisik yang dialami oleh pekerja bagian filling pengangkatan kaleng di PT. Pardic Jaya Chemicals. Dari hasil REBA worksheet didapatkan skor 10 yang berarti pekerja tersebut memiliki risiko tinggi, sehingga harus dilakukan investigasi lanjut dan dilakukan perbaikan. Hasil pengukuran kecepatan denyut jantung dan konsumsi energi menunjukan rata-rata pekerja memiliki beban kerja fisik sangat berat. Hasil identifikasi dengan menggunakan OWAS menunjukkan bahwa sikap kerja operator filling menengakibatkan risiko yang jelas terhadap musculoskeletal dan perlu dilakukan perbaikan langsung/saat ini. Berdasarkan hasil analisa terhadap penyebab risiko ergonomi yang terjadi, untuk mengurangi risiko musculoskeletal disorders adalah dengan penambahan alat bantu yang dapat menghindari awkward posture pada operator. Setelah dilakukan tahap need metric matrix dan scoring concept didapatkan konsep alat bantu berupa meja yang dapat disesuaikan dengan tinggi operator. Konsep meja ini merupakan alat bantu dengan cara kerja hydraulic yang akan memudahkan pekerja pengangkatan mesin filling di PT. Pardic Jaya Chemicals sehingga pekerjaan menjadi aman dan nyaman tanpa risiko musculokeletal disorder. Disamping melakukan perancangan alat bantu meja, untuk mengurangi beban kerja fisik operator sesuai perhitungan waktu istirahat. Sesuai perhitungan denyut jantung dan konsumsi energi yang dilakukan, operator harus melakukan 23 menit istirahat setiap 1 jam pekerjaan. Waktu istirahat yang cukup panjang ini disebabkan karena beban fisik operator yang berat dengan penambahan waktu istirahat 23 menit setiap 1 jam maka akan membuat beban kerja fisik berkurang.
P T. Pardic Jaya Chemicals is a company that produces resin with automatic work station from beginning of raw material process until become resin. Manual work is done only at the end of the work station filling with 2 different jobs of lifting cans and removal of drums containing resin. After initial research with the division of Nordic Body Map (NBM) to the tin lifter and drum removal workers, the worker of the tin picking has a higher percentage of complaints of pain that is 31.25%. The purpose of this study is to improve the work posture and physical workload experienced by the workers of the filling section cans lifting at PT. Pardic Jaya Chemicals. From the results of the REBA worksheet obtained a score of 10 which means the worker has a high risk, so that should be done further investigation and improvement. The results of heart rate measurement and energy consumption shows that the average worker has a very heavy physical workload. The result of identification using OWAS shows that the working attitude of the filling operator causes a clear risk to musculoskeletal and needs to be done direct / current improvement. Based on the results of the analysis of the causes of ergonomic risks that occur, to reduce the risk of musculoskeletal disorders is by the addition of tools that can avoid awkward posture on the operator. After the need phase metric matrix and scoring concept got the concept of a table tool that can be adjusted with high operator. The concept of this table is a tool with a hydraulic work that will facilitate the removal of filling machine workers in PT. Pardic Jaya Chemicals so that work becomes safe and comfortable without the risk of musculokeletal disorder. In addition to designing the tool auxiliary table, to reduce the physical workload of operators according to the calculation of time off. As per heart rate calculations and energy consumption performed, the operator must perform 23 minutes of rest every 1 hour of work. Long rest periods are due to the heavy physical load of the operator with the addition of a break time of 23 minutes every 1 hour will make the physical workload is reduced.