Hubungan tingkat pendidikan dengan tindakan pertama hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronis
P enyakit ginjal kronik (PGK) merupakan suatu keadaan klinis dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang bersifat irreversible dan memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal yang tetap berupa dialisis (Hemodialisis dan Peritoneal Dialisis) atau transplantasi ginjal. Salah satu terapi yang paling banyak dijalani oleh pasien PGK adalah terapi hemodialisis yang bertujuan menggantikan fungsi ginjal sehingga dapat memperpanjang kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup pasien PGK. Keputusan untuk melakukan tindakan pertama Hemodialisis (HD) ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan pasien,status asuransi dan dukungan keluarga . Pendidikan itu sendiri merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam upaya agar mau melakukan tindakan untuk memelihara kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan tindakan pertama HD pada pasien PGK.Penelitian kuantitatif dan metode observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSAL Mintohardjo Jakarta Pusat dengan seluruh pasien PGK sebagai populasi dan seluruh pasien yang menjalani terapi HD sebagai sampel berjumlah 80 orang. Analisis univariat dan bivariat dengan uji hipotesis menggunakan Uji Korelasi Spearman dan program software SPSS for windows. Hasil penelitian tidak ditemukan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan pertama HD pada pasien PGK dengan nilai p 0,141. Keputusan untuk melakukan tindakan pertama HD tidak bergantung dengan tingkat pendidikan pasien.
C hronic kidney disease (CKD) is a clinical condition where there is a decrease in kidney function that is irreversible and requires replacement therapy for kidney function that remains in the form of dialysis (Hemodialysis and Peritoneal Dialysis) or kidney transplantation. One of the most widely practiced therapies by CKD patients is hemodialysis therapy that aims to replace kidney function so that it can prolong survival and improve the quality of life of CKD patients. The decision to take Hemodialysis (HD) first action is also influenced by various factors including age, gender, patient education level, insurance status and family support. Education itself is a factor that influences one's knowledge in an effort to take action to maintain their health. This study aims to determine the relationship of education level with the first action of HD in CKD patients. Quantitative research and analytic observational method with cross sectional research design. This research was carried out at RSAL Mintohardjo Central Jakarta with all CKD patients as a population and all patients undergoing HD therapy as a sample were 80 people. Univariate and bivariate analysis by testing hypotheses using Spearman Correlation Test and SPSS for Windows software program. The results of the study found no association between the level of education and the first action of HD in CKD patients with a p value of 0.141. The decision to take the first action of HD does not depend on the level of patient education.