Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan asupan cairan pada pasien hemodialisis
H emodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang sering digunakan diseluruh dunia. Di Indonesia, pasien yang menjalani terapi hemodialisis ini jumlahnya terus meningkat dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Diagnosa utama pasien hemodialisis pada tahun tersebut adalah pasien dengan gagal ginjal terminal. Kepatuhan asupan cairan pada pasien gagal ginjal ialah penting, karena apabila kontrol volume cairan buruk atau pasien gagal ginjal tersebut kelebihan asupan cairan, akan berdampak buruk, terutama terhadap sistem kardiovaskular. Namun, mengendalikan atau membatasi cairan merupakan salah satu hal yang sulit pada pasien, yang berpengaruh pada efektivitas hemodialisis. Maka dengan latar belakang di atas peneliti hendak meneliti apakah faktor-faktor yang berhubungan kepatuhan asupan cairan pada pasien hemodialisis di Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014. Sampel dalam penelitian ini menggunakan consecutive non random sampling berjumlah 58 pasien dari Klinik Sahabat Keluarga, Cinere, Depok. Penelitian menggunakan studi deskriptifanalitik dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Dialysis Staff Encouragement dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Untuk melihat hubungan antara karakteristik demografik, lamanya hemodialisis, dan faktor pendukung dengan kepatuhan asupan cairan menggunakan uji statistik Chi-square, Kolmogorov-Smirnov, dan Fisher. Batas kemaknaan yang digunakan adalah p <0.05. HASIL Hasil dari penelitian ini didapatkan hubungan antara lamanya hemodialis dengan nilai P: 0.032, ditemukan pasien yang menjalani hemodialisis >1 tahun dengan jumlah 25 responden, 11 diantaranya termasuk dalam tidak patuh. Selain itu, didapatkan juga hubungan antara dukungan tenaga medis dengan kepatuhan asupan cairan dengan nilai P: 0.007, semakin tinggi pasien mendapat dukungan dari tenaga medis, maka kepatuhan terhadap asupan cairannya semakin baik. Sementara, dengan variabel yang lain seperti karakteristik demografik tidak didapatkan hubungan, meliputi jenis kelamin (P: 0.301), usia (P: 1.000), tingkat pendidikan (P: 0.899) , dan riwayat merokok (P: 0.196). Begitu juga dengan dukungan sosial (P: 0.955) tidak didapatkan hubungan. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lamanya hemodialisis, juga dukungan tenaga medis terhadap kepatuhan asupan cairan pada pasien hemodialisis. Sementara, variabel lainnya seperti karakteristik demografik dan dukungan sosial tidak terdapat hubungan dengan kepatuhan asupan cairannya.
B ACKGROUND Hemodialysis is a kidney replacement therapy that is often used throughout the world. In Indonesia, the number of patients undergoing hemodialysis therapy continues to increase from 2007 to 2011. The main diagnosis of hemodialysis patients in that year is patients with terminal renal failure. Compliance with fluid intake in patients with renal failure is important, because if control of poor fluid volume or kidney failure patients are excess fluid intake, it will have a negative impact, especially on the cardiovascular system. However, controlling or limiting fluid is one of the difficult things for patients, which affects the effectiveness of hemodialysis. So with the background above the researchers wanted to examine whether the factors related to the compliance of fluid intake in hemodialysis patients in Indonesia. METHODS The study was conducted in December 2014. The sample in this study used consecutive non random sampling totaling 58 patients from the Family Friends Clinic, Cinere , Depok. The study used a descriptive analytic study with a cross-sectional design. Data collection was carried out using Dialysis Staff Encouragement and Multidimensional Scale of Perceived Social Support questionnaires. To see the relationship between demographic characteristics, duration of hemodialysis, and supporting factors with adherence to fluid intake using Chi-square, Kolmogorov-Smirnov, and Fisher's statistical tests. The significance limit used is p <0.05. RESULTS The results of this study found a relationship between the duration of hemodialis with a P value: 0.032, found that patients who underwent hemodialysis> 1 year with a total of 25 respondents, 11 of them included in non-adherence. In addition, there was also a relationship between the support of medical personnel with adherence to fluid intake with a P value: 0.007, the higher the patient received support from medical personnel, the better adherence to fluid intake. Meanwhile, with other variables such as demographic characteristics no relationship was found, including gender (P: 0.301), age (P: 1,000), education level (P: 0.899), and smoking history (P: 0.196). Likewise with social support (P: 0.955) there is no relationship. CONCLUSION Conclusion of the study shows that there is a relationship between the duration of hemodialysis, as well as the support of medical personnel on compliance with fluid intake in hemodialysis patients. Meanwhile, other variables such as demographic characteristics and social support did not have a relationship with compliance with fluid intake.