Hubungan antara supervisi kepala perawat dengan penerapan patient safety di ruang rawat inap
R umah sakit merupakan tempat yang sangat berisiko, serta memiliki berbagai jenis profesi yang bertugas memberikan pelayanan pada pasien selama 24 jam. Apabila rumah sakit lalai dalam melakukan standar tersebut maka akan mengakibatkan terjadinya Kejadian yang Tidak Diinginkan, seperti alur komunikasi yang tidak tepat, kesalahan atau keterlambatan dalam mendiagnosis, kesalahan pada prosedur pengobatan, kasus infeksi nosokomial. Petugas medis yang memberi pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien selama 24 jam maka petugas medis memiliki peranan penting dalam menjamin keselamatan pasien(patient safety) khususnya perawat. Salah satu faktor penting dalam penerapan budaya keselamatan pasien (patient safety) adalah komitmen kepala rumah sakit terhadap keselamatan terhadap pasien. Komitmen ini ditunjukkan dari sikap dan perilaku manajemen dari pemimpin terhadap kinerja bawahannya sehingga budaya keselamatan kerja dilakukan oleh setiap orang di rumah sakit tersebut. Supervisi yang tidak adekuat mempengaruhi perawat dalam menerapkan patient safety. Penelitian ini menggunakan studi observasional dengan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah peserta penelitian sebanyak 143 orang di RSUD Cilegon. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner karakteristik individu, kuesioner model supervisi kepala ruangan, kuesioner penerapan keselamatan pasien, dan observasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan Chi Square yang kemudian diolah dengan tingkat kemaknaan 0,05. Dari 143 responden, hasil uji chi square menunjukan adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara supervisi dengan patient safety dengan nilai P = 0.002 (P < 0.05). Penelitian ini menunjukan adanya hubungan supervisi kepala ruangan dengan patient safety di ruang rawat inap RSUD Cilegon, Provinsi Banten.
T he hospital is a very risky place, and has various types of professions that serve the patient for 24 hours. If the hospital fails to comply with these standards it will result in Unwanted Events, such as inappropriate communication paths, errors or delays in diagnosis, errors in treatment procedures, cases of nosocomial infections. Medical personnel who provide nursing care to patients for 24 hours then the medical officer has an important role in ensuring patient safety (patient safety), especially nurses. One important factor in the application of patient safety culture is the hospital chief's commitment to patient safety. This commitment is shown from the attitude and behavior of management from the leader to the performance of his subordinates so that the safety culture work done by everyone in the hospital. Inadequate supervision affects nurses in applying patient safety. This study uses observational study with Cross Sectional approach with the number of study participants as many as 143 people in RSUD Cilegon. Data were collected using individual characteristic questionnaires, headroom supervision model questionnaires, patient safety appraisal questionnaires, and observations. Data analysis was done univariat and bivariate using Chi Square which then processed with level of significance 0,05. From 143 respondents, chi square test showed a statistically significant correlation between supervision with patient safety with P = 0.002 (P <0.05). This study shows the existence of supervision of the head of the room with patient safety at the inpatient wards of RSUD Cilegon, Banten Province.