DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas dengan menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) pada produk boss gear shift 3ay di PT. Aneka Triprakarsa Pratama

3.0


Oleh : Nadya Tamara Genta Maharani

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Johson Saragih

Pembimbing 2 : Dorina Hetharia

Subyek : Failure analysis (Engineering);Products - Quality control

Kata Kunci : statistical process control, failure mode and effect analysis, double drilling

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_STI_063001400180_Halaman-Judul.pdf 10
2. 2018_TA_STI_063001400180_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2018_TA_STI_063001400180_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2018_TA_STI_063001400180_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2018_TA_STI_063001400180_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2018_TA_STI_063001400180_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2018_TA_STI_063001400180_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2018_TA_STI_063001400180_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2018_TA_STI_063001400180_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2018_TA_STI_063001400180_Lampiran.pdf

K Kualitas menjadi salah satu faktor yang paling penting dalam keputusan customer dalam pemilihan produk dan layanan. Dalam penelitian ini produk yang di pilih yaitu Boss Gear Shift 3AY. Penelitian dilakukan di PT. Aneka Triprakarsa Pratama, perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang automotive parts manufacturing and export-import trading untuk sepeda motor dan scooter serta kendaraan roda empat. Tujuan penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan dengan menganalisis potensi kegagalan pada Boss Gear Shift 3AY. Berdasarkan data historis bulan September 2017 produk yang dihasilkan sebanyak 15.500 unit dengan persentase cacat 4,85%. Persentase pada proses Double Drilling sebanyak 2,28%, Chamfer 0,45%, Broaching 1,05%, Tapping 0,72%, dan Cutting 0,37%. Maka dari itu penelitian ini menggunakan metode Statistical Process Control untuk menguji kestabilan pada setiap proses dan Failure Mode and Effect Analysis untuk mengetahui penyebab potensi kegagalan pada produk ini. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode SPC didapatkan nilai Cp dan Cpk dibawah 1, hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses untuk memenuhi spesifikasi yang ditentukan tergolong rendah. Jenis kegagalan yang paling sering timbul berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan FMEA adalah pada proses Double Drilling yaitu baut tidak masuk memiliki nilai RPN sebesar 280. Penyebab kegagalan pada proses ini disebabkan oleh faktor man, yaitu operator yang kurang teliti dalam mengganti mata bor dan tidak meletakkan produk tepat pada center mesin, faktor mesin yakni mesin drill yang sudah aus, dan faktor method yakni diameter mata bor yang berbeda karena SOP yang tidak lengkap dan mata bor tumpul karena standar asah mata bor yang terlalu longgar. Usulan yang dapat diberikan untuk perbaikan yaitu memperketat frekuensi pergantian mata bor setiap 160 kali proses di asah dan memberikan petunjuk poin penting dalam menggunakan mesin double drilling.

Q Quality is one of the most important factors in customer decisions in the selection of products and services. In this study the chosen product is Boss Gear Shift 3AY. The research was conducted at PT. Aneka Triprakarsa Pratama, this company is one of the companies engaged in automotive parts manufacturing and export-import trading for motorbikes and scooters as well as four-wheeled vehicles. The purpose of this study is to provide improvement suggestions by analyzing the potential failure of Boss Gear Shift 3AY. Based on historical data in September 2017, the products produced were 15,500 units with a defect percentage of 4.85%. The percentage of the Double Drilling process was 2.28%, Chamfer 0.45%, Broaching 1.05%, Tapping 0.72%, and Cutting 0.37%. Therefore this study uses Statistical Process Control method to test the stability of each process and Failure Mode and Effect Analysis to determine the causes of potential failure in this product. Based on the results of the analysis using the SPC method, the values of Cp and Cpk are below 1, this indicates that the process capability to meet the specified specifications is low. The type of failure that most often arises based on the results of the analysis using FMEA is the Double Drilling process that is the bolt does not enter has an RPN value of 280. The cause of failure in this process is caused by the factor man, which is the operator who is less careful in replacing the drill bit and does not put the product right on the engine center, the engine factor is the worn drill machine, and the factor method is the diameter of the drill bit which is different because the SOP is incomplete and the drill bit is blunt because the drill bit is too loose. A proposal that can be given for improvement is to tighten the frequency of changes in drill bits every 160 times process and provide clues to important points in using a double drilling machine.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?