Perancangan perbaikan proses produksi part casing head menggunakan pendekatan lean project management pada PT. Fmc Santana Petroleum Equipment Indonesia
P PT. FMC Santana Petroleum Equipment Indonesia merupakan perusahaan dibidang pembuatan mesin – mesin industri, energi, seperti mendesain, memproduksi, dan melayani sistem dan produk yang berteknologi canggih seperti sistem produksi dan pemrosesan bawah laut, kepala sumur. Permasalahan yang ditemukan pada PT. FMC Santana Petroleum Equipment Indonesia antara lain, ketidakefisienan selama proyek sehingga menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek yang disebabkan karena terjadinya pemborosan (waste) selama proyek berlangsung. Pemborosan selama proyek berlangsung antara lain adalah keterlambatan dalam memulai kegiatan produksi karena tidak tersedianya beberapa bahan baku pendukung, terjadinya produk cacat yang disebabkan karena produksi, serta tertundanya aktivitas produksi karena keterlambatan penyampaian informasi perintah kerja. Pada PT. FMC Santana Petroleum Equipment Indonesia terdapat permasalahan yang berdampak atas keterlambatan selama pengerjaan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan perbaikan proses produksi Part Casing Head menggunakan pendekatan lean project management. Hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi alur proses perencanaan dengan Big Picture Mapping, mengklasifikasikan jenis aktivitas dengan Value Stream Mapping (VSM), identifikasi waste Process Activity Mapping (PAM), identifikasi penyebab waste dan hubungan sebab akibat menggunakan Diagram Fishbone dan Why – Why Analysis, identifikasi dan penilaian risiko dengan FMEA, analisis risiko dengan matriks respon risiko, menghitung perkiraan waktu (time expected) dengan PERT, mengidentifikasi aktivitas – aktivitas pendahulu menggunakan Metode Critical Path Method, menghitung slack time, mengidentifikasi aktivitas jalur kritis. Maka dirancang usulan perbaikan antara lain adalah melakukan preventive maintenance selama 3 bulan sekali pada Marking Machine, memberikan usulan antisipasi untuk waste waiting proses perencanaan, menggunakan shadow board, menggunakan inventory tracking spreadsheet, perancangan WO Box, Penerapan 5S/5R, menggunakan Design Poka Yoke dengan sensor infrared, serta adanya SOP Proses Inspeksi. Serta mengklasifikasikan jenis aktivitas setelah perbaikan menggunakan PAM dan Future VSM setelah proses perbaikan. Kondisi sebelum dan sesudah perbaikan adalah Nilai MLT Sebelum dan Sesudah Perbaikan adalah 320.75 Jam dan 229.9167 Jam dengan selisih sebesar 90.83 jam. Serta merancang perbaikan dengan Kurva S sehingga diketahui bahwa proyek terlambat selama 9 hari.
P PT. FMC Santana Petroleum Equipment Indonesia is a company engaged in manufacture of industrial machinery, energy, such as designing, producing, and serving systems and products with advanced technology such as subsea production and processing systems wellheads. The problems found at PT. FMC Santana Petroleum Equipment Indonesia, among others, inefficiencies during the project causing delays in project completion due to waste during the project. Waste during the project includes delays in starting production activities due to the unavailability of several supporting raw materials, the occurrence of defective products caused by production, and delays in production activities due to delays in submitting work order information. At PT. FMC Santana Petroleum Equipment Indonesia had problems that had an impact on delays during project work. The purpose of this study was to obtain a design for improving the production process of Part Casing Head using a lean project management approach. The first thing to do is identify the flow of the planning process with Big Picture Mapping, classify the types of activities with Value Stream Mapping (VSM), identify waste with Process Activity Mapping (PAM), identify causes of waste & causal relationship using Fishbone Diagram and Why – Why Analysis, identify and assess risk with FMEA, risk analysis with a risk response matrix, calculate the expected time with PERT, identify predecessor activities using the Critical Path Method, calculate slack time, identify critical path activities. Then the proposed improvements were designed, including performing preventive maintenance for every 3 months on the Marking Machine, providing anticipatory suggestions for waste waiting in the planning process, using shadow boards, using inventory tracking spreadsheets, designing WO Boxes, implementing 5S/5R, using Poka Yoke Design with infrared sensors, as well as the Inspection Process SOP. As well as classifying the types of activities after the repair using PAM and Future VSM after the repair process. The condition before and after the repair is the MLT value before and after repair is 320.75 hours and 229.9167 hours with a difference of 90.83 hours. As well as designing improvements with The S Curve so that the project is late for 9 days