Usulan penerapan metode qfd (quality fuction deployment) dan fmea (failure mode and effect analysis) untuk pengembangan dan perbaikan kualitas cleo toples di PT. Berkat Plastik Industri
K Kebutuhan konsumen yang selalu meningkat menyebabkan diperlukannya proses desain produk yang sesuai. Dengan semakin banyaknya variasi kebutuhan konsumen, secara tidak langsung menyebabkan pembentukan desain produk yang semakin kompleks. Terkadang karakteristik teknis yang dihasilkan dan kebutuhan konsumen menjadi sangat sulit dan memerlukan biaya yang cukup tinggi dalam proses pembuatannya. Hal ini memaksa berbagai perusahaan manufaktur bidang industri plastik untuk dapat membuat produk yang lebih bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Berdasarkan data penjualan PT Berkat Plastik Industri pada Tahun 2005-2010, penjualan produk "CLEO" toples mengalami penumnan sebesar ±70.000 toples. Untuk mengatasi masalah tersebut, PT. Berkat Plastik Industri sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur plastik ingin melakukan suatu perbaikan, terutama pada bidang desain produk "CLEO" toples. Hal yang dilakukan oleh PT. Berkat Plastik Industri untuk menghasilkan produk "CLEO" toples yang berkualitas dan sesuai dengan harapan konsumen adalah dengan melakukan proses pengembangan produk menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) yang terintegrasi dengan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) yang terintegrasi dengan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) perusahaan dapat mengetahui keinginan konsumen serta kebutuhan teknis produk. Pada penelitian ini, Quality Function Deployment (QFD) berperan sebagai penerjemah kebutuhan konsumen kedalam kebutuhan teknis produk dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) berperan sebagai penentu tingkat kegagalan yang ada pada kebutuhan teknis produk. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta menterjemahkan suara konsumen kedalam kebutuhan teknis produk sehingga diperoleh kebutuhan teknis yang menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Untuk mempermudah penelitian, maka dilakukan pembuatan program makro QFD FMEA dengan menggunakan software Excel Visual Basic yang digunakan dalam pengisian input oleh pakar. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap produk "CLEO" toples, maka diperoleh 23 atribut kebutuhan konsumen (WHATs) dan 17 atribut kebutuhan teknis (HOWs). Hasil akhir pengolahan data berupa tingkat kepentingan tertinggi karakteristik teknis produk berdasarkan basil perkalian faktor weighting value yang didapat dari pengolahan data menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dengan FMEA weighting. Berdasarkan basil perkalian kedua faktor tersebut, diperoleh atribut dengan 3 nilai Final Weighting tertinggi yaitu berupa: "Topics dengan bahan transparant" dengan nilai "7,7", "Pencampuran bahan PP (polypropylene) pada bahan balm plastik" dengan nilai "7,5" dan "Pencampuran bahan baku murni" dengan nilai "7". Nilai final weighting tertinggi yang diperoleh berdasarkan kedua metode menjadi pertimbangan perusahaan dalam melakukan pengembangan produk "CLEO" toples.
T The ever-increasing consumer needs require an appropriate product design process. With the increasing variety of consumer needs, it indirectly causes the formation of increasingly complex product designs. Sometimes the resulting technical characteristics and consumer needs become very difficult and require quite high costs in the manufacturing process. This forces various manufacturing companies in the plastic industry to be able to make more varied products and in accordance with consumer needs. Based on sales data from PT Berkat Plastik Industri in 2005-2010, sales of "CLEO" jar products decreased by ± 70,000 jars. To overcome this problem, PT. Berkat Plastik Industri as one of the companies engaged in the plastic manufacturing industry wants to make improvements, especially in the field of "CLEO" jar product design. What PT. Berkat Plastik Industri does to produce quality "CLEO" jar products that are in accordance with consumer expectations is to carry out a product development process using the Quality Function Deployment (QFD) method which is integrated with the Failure Mode Effect Analysis (FMEA) method. By using the Quality Function Deployment (QFD) method integrated with the Failure Mode Effect Analysis (FMEA) method, companies can find out consumer desires and product technical needs. In this study, Quality Function Deployment (QFD) acts as a translator of consumer needs into product technical needs and Failure Mode Effect Analysis (FMEA) acts as a determinant of the level of failure in product technical needs. The purpose of this study is to find out consumer needs and translate consumer voices into product technical needs so that technical needs are obtained that are the main priority for the company. To facilitate the study, a QFD FMEA macro program was created using Excel Visual Basic software which was used in filling in input by experts. Based on the results of data processing on the "CLEO" jar product, 23 consumer needs attributes (WHATs) and 17 technical needs attributes (HOWs) were obtained. The final result of data processing is the highest level of importance of product technical characteristics based on the results of multiplying the weighting value factors obtained from data processing using the Quality Function Deployment (QFD) method with FMEA weighting. Based on the results of the multiplication of the two factors, the attributes with the 3 highest Final Weighting values ​​are obtained, namely: "Topics with transparent materials" with a value of "7.7", "Mixing PP (polypropylene) materials in plastic balm materials" with a value of "7.5" and "Mixing pure raw materials" with a value of "7". The highest final weighting value obtained based on the two methods is a consideration for the company in developing the "CLEO" jar product.