Usulan pengembangan strategi korporasi dan strategi fungsonal PT. Aqua Golden Mississippi (AGM) Tbk untuk menghadapi persaingan dalam industri air mineral dalam kemasan (AMDK) di wilayah Jabodetabek
D Dalam perkembangan ekspor Indonesia, komposisi nilai ekspor nonmigas (non ininyak dan gas) Indonesia paling besar (78.81%). Hal ini didukung oleh komposisi nilai ekspor industri yang paling besar (66.70%). Besarnya komposisi nilai ekspor sektor industri ini pula didukung oleh komposisi nilai ekspor industri makanan dan minuman yang paling besar (12.43%’o). Secara geografis, wilayah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tanggerang, dan Bekasi) memiliki nilai produk domestik bruto reqqional yang paling besar (Rp 1.263.423.752,00). Sementara, dari segi indeks harga konsumen, minuman tidak beralkohol merupakan komoditi ekspor yang paling kecil nilai indeks harga konsumennya paling kecil.(245.16) Untuk industri minuman tidak beralkohol di wilayah Jabotabek sendiri terdapat begitu banyak varian minuman tidak beralkohol yang diproduksi dimana industri AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) merupakan varian minuman tidak beralkohol yang paling banyak jumlah perusahaannya di wilayah Jabotabek. Hal ini tentu saja menimbulkan persaingan yang ketat dalam menguasai potensi pasar AMDK yang ada dalam wilayah Jabotabek. Saat ini, PT AGM, Tbk telah menerapkan horizontal growth strategy melalui peningkatan kapasitas produksi AQUA. Walaupun demikian, lingkatngan industri AMDK yang selalu berkembanqp secara dinamis tentunya perlu diamati guna dapat menentukan strategi yang palingtepat. Permasalahan yang dihadapi adalah pengembangan strategi korporasi dan fungsional PT AGM, Tbk untuk menghadapi persaingan dalam industri AMDK di wilayah Jabotabek berdasarkan posisi saint dan daya tariknya. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetaliui faktor strategik eksternal dan internal yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan PT AGM, Tbk dalam industri AMDK, alternatif strategi yang dapat diambil PT AGM, Tbk untuk menghadapi persaingan dalam industri AMDK, dan pilihan strategi korporasi dan fungsional PT AGM, Tbk untuk menghadapi persaingan dalam industri AMDK. Dari pengolahan data menurut tabel EFAS (External Factor Analysis Summary), diperoleh 10 faktor strateqik eksternal industri WIDK yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan industri AMDK yaitu larangan penyalahgunaan posisi dominan, trend hidup sehat, pertumbuhan komsumsi AMDK, pertumbuhan penduduk, bahan baku dan biaya transportasi, penyalahgunaan kemasan 5 galoy DAM (Depot air minum isi ulang), persaingan antar produsen AMDK, kualitas dan harga OlDK, dan kebutuhan air masyarakat sekitar. Dari pengolahan data menurut tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary), diperoleh 10 faktor strategik eksternal industri AMDK yang mempengaruhi kesuksesan dan kegapalan industri AMDK yaitu tanggung jawab dan wewenang, kualitas, kesadaran merek, sistem produksi berkesinambungan, pemanfaatan inovasi teknologi, posisi pasar dalam negeri, saluran distribusi, harga, pemanfaatan hutang, dan kemandirian SDM. Dari pengolahan data menurut GE-Matrix Business Screen, diperoleh 2 alternatif strategi yang dapat diambil oleh PT AGNt Tbk yaitu vertical growth strategy dengan backward integration dan vertical growth strategy denqpan forward integration. Dari pengolahan data menurut QSPM (Quantitative Strateglc Planning Matrix), dapat diketahui bahwa pilihan strategi korporasi PT AGM, Tbk adalah vertical growth strategy dengan backward integration. Sementara strategi korporasi yang digunakan untuk mendukung strategi korporasi ini adalah market development strategy, product development strategy, pull strategy, channel strategy, penetration pricing strategy, tracking stock strategy, technological leader strategy, mass production strategy, parallel sourcing strategy, outsourcing strategy, self managing work strategy, temporary employee strategy, dan on line communication strategy.
A According to Indonesian's export trends, export value of non oil and gas products had the largest portion (75.5 l%). This condition was supported by the largest portion of export value of industrial products (66.70%). This condition was also supported by the largest portion of export value of food and beverage products (12 430/o). Geographically, Jabotabek (Jakarta, Tanggerang, Bekasi, and Bogor cities) region had the largest portion of gross domestic product value (Rp1.263.423. 752,00). Meanwhile, from CPI (consumer price index) report , we can conclude that non-alcoholic beverage had the lowest CPI (245. 16). For non- alcoholic beverage industries itself, there are so many variant of non-alcoholic beverage's industries with bottled water industry to be the most preferred industries in Jabotabek region. This phenomenon reflects the fact that the competition among bottled water companies in Jabotabek region is getting harder. Currently, PT AGM, Tbk has been implementing their horizontal growth strategy through increasing AQUA's production capacity. But, however, due to dynamic changes in bottled water industry's environment, it is necessary to put it down into consideration for formulating the effective strategy. The problem faced here is about how PT AGM, Tbk determine corporate and functional strategy according to bottled water industry's attractiveness and PT AGM, Tbk's competitive position in bottled water industry. Therefore, this research has its goals such as understanding external and internal strategic factors that will affect PT AGM, Tbk's success, strategic alternatives that can be taken by PT AGM, Tbk to face bottled water industry's competition, and corporate and functional strategic choice to face bottled water industry's competition. From data calculation according to EFAS table (External Factor Analysis Summary), we can generate 10 external strategic factors in bottled water industry that will affect bottled water industry such as antitrust law, healthy life trends, bottled water consumption trends, population growth, raw material and transport fee, misuse of 5 gallon bottle package, refill bottled water counters, competition among bottled water producer, quality and price of bottled water, and water consumption of people in factory's surrounding. From data calculation according to IFAS table (internal Factor Analysis Summary), we can generate 10 external strategic factors in bottled water industry that will affect bottled water industry such as responsibility and authority, quality, brand awareness, continuous production system, use of technological innovation, local market position, distribution channel, pricing. financial leverap•e, human resource independency.