Kajian penataan arsitektur Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar di Kabupaten Sukabumi dalam upaya pelestarian Budaya Sunda
P Penataan kawasan tradisional di Indonesia banyak yang masih mempertahankan dan memegang teguh tradisi dari daerah setempat. Salah satunya yaitu Kawasan Kampung adat Ciptagelar, Kawasan tersebut memiliki 140 permukiman warga yang masih menerapkan budaya sunda, namun ada beberapa perubahan yang dapat dilihat dari pengelolaan terhadap penataan, dan karakteristik bangunan di kampung adat Kasepuhan Ciptagelar yang dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek lingkungan, dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi mengenai penataan arsitektur kampung adat Kasepuhan Ciptagelar yang sesuai dengan penataan kampung adat Sunda dan menghasilkan rekomendasi mengenai karakteristik fasilitas arsitektur di kampung Kasepuhan Ciptagelar dalam upaya pelestarian bangunan Arsitektur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis yang menghubungkan antara Arsitektur khas Sunda dengan Arsitektur yang ada di Kawasan Kasepuhan Ciptagelar setelah itu dilanjutkan dengan penerapan teori Desain karya Dr. Ahadiat Joedawinata yaitu pendekatan 9 unsur pemandu dalam menganalisis perkembangan berbagai bentuk desain, fasilitas, dan material. Setelah itu menggunakan penerapan upaya pelestarian terhadap fasilitas berupa perservasi dan konservasi. Output dari penelitian yang menghasilkan rekomendasi mengenai pengelolaan terhadap karakteristik Kampung Adat Sunda di Ciptagelar dan rekomendasi pengelolaan terhadap penataan Kampung Adat Ciptagelar yang di lihat dari fasiltas dan penataan bangunanya yang di lakukan oleh masyarakat adat dan pemerintah daerah sebagai bentuk partisipasi dalam menjaga bangunan Arsitektur yang tidak di bawa saat wangsit abah dating dan dapat diminati oleh wisatawan baik secara lokal maupun mancanegara untuk mengenal tentang karakteristik dan penataan kampung adat sunda.
S Structuring traditional areas in Indonesia many still maintain and uphold the traditions of the local area. One of them is the Ciptagelar traditional village area, the area has 140 residential communities that still apply Sundanese culture, but there are some changes that can be seen from the management of the arrangement, and the characteristics of buildings in the Kasepuhan Ciptagelar traditional village which can be seen from two aspects namely environmental aspects, and culture. This study aims to produce recommendations regarding the architectural arrangement of the Kasepuhan Ciptagelar traditional village in accordance with the arrangement of the Sunda traditional village. And produce recommendations regarding the characteristics of architectural facilities in the Kasepuhan Ciptagelar village in the effort to preserve the architecture building. with Architecture in Kasepuhan Ciptagelar Area after that continued with the application of the design theory of Dr. Ahadiat Joedawinata is a 9-element approach to analyzing the development of various forms of design, facilities, and materials. After that use the application of conservation efforts in the form of conservation and conservation.output of the research that produced recommendations regarding the management of the characteristics of the Sunda Indigenous Village in Ciptagelar and management recommendations for the structuring of the Ciptagelar Customary Village were seen from the facilities and structuring of the buildings carried out by the indigenous people and local government as a form of participation in maintaining Architectural buildings that are not in bring it when Wangsit has arrived and can be of interest to tourists both locally and abroad to get to know about the characteristics and arrangement of Sundanese traditional villages..