Anteseden intention to use software bim berdasarkan technology acceptance dan task-technology fit
B Building Information Modelling (BIM) merupakan teknologi yang saat ini diterapkan dalam industri AEC di tengah era digital yang semakin berkembang. Software BIM merupakan satu dari berbagai alat dalam mendukung penerapan teknologi ini di antara praktisi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerimaan teknologi melalui technology acceptance model (TAM) dan kecocokan pekerjaan dengan teknologi melalui task-technology fit (TTF) user terhadap intention to use software BIM. Penelitian dilakukan melalui pengujian hipotesis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Data dikumpulkan adalah data primer, khususnya dengan menyebar kuesioner secara online. Pendekatan dimensi waktu yang digunakan adalah cross-sectional dan unit analisis adalah individu. Metode penarikan sampling adalah non-probability sampling, khususnya purposive sampling. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 262 responden yang merupakan user aktif software BIM di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh attitude dan perceived usefulness merupakan aspek paling signifikan dalam mendorong niat untuk menggunakan software BIM. Implikasinya, manajemen perusahaan penyedia software BIM perlu mempertimbangkan strategi untuk meningkatkan sikap positif user dan persepsi akan kegunaan software BIM guna meningkatkan niat penggunaan software BIM. Kedepannya, penelitian dapat mempertimbangkan berbagai faktor budaya dan organisasi dalam pengadopsian teknologi BIM di Indonesia.
B Building Information Modeling (BIM) is a technology currently being implemented in the AEC industry amidst the increasingly evolving digital era. BIM software is one of the various tools supporting the adoption of this technology among practitioners. This research aims to examine the influence of technology acceptance through the technology acceptance model (TAM) and the fit of task and technology through task-technology fit (TTF) on users\\\' intention to use BIM software. The research was conducted through hypothesis testing using Structural Equation Modeling (SEM) method. Data collected were primary data, particularly through online questionnaire distribution. The time dimension approach used was cross-sectional, and the unit of analysis was individual. The sampling method employed was non-probability sampling, specifically purposive sampling. The obtained sample size was 262 respondents who are active users of BIM software in Indonesia. The research results indicate that the influence of attitude and perceived usefulness is the most significant aspects in driving the intention to use BIM software. Consequently, the management of BIM software providers needs to consider strategies to enhance users\\\' positive attitudes and perceptions of the usefulness of BIM software to increase users\\\' intention to use it. In the future, research could consider various cultural and organizational factors in the adoption of BIM technology in Indonesia.