Penyusunan laporan keuangan berbasis standar akuntansi keuangan entitas mikro kecil dan menengah (sak emkm) tahun 2022 pada toko makanan di Jakarta
D Dengan mudahnya mengakses informasi dalam menjual dan memasarkan produk dengan cepat menjadikan tantangan bagi para pelaku UMKM untuk mempertahankan bisnisnya. Salah satu tantangan yang paling penting bagi pelaku UMKM adalah mengelola keuangannya. Penggunaan metode pencatatan akuntansi menjadi salah satu cara bagi UMKM untuk mendapatkan informasi keuangan yang dapat dijadikan sebagai keputusan bisnis untuk menjaga kelangsungan usahanya. Tujuan dari Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk membantu menyusun Laporan Keuangan UMKM pada Toko AnugrahalamsyahOS dan Toko Makanan Ayam Geprek & Nasi Goreng Gila Top Simboke berdasarkan SAK EMKM dan untuk mengevaluasi perbandingan penyusunan Laporan Keuangan UMKM. Berdasarkan laporan laba rugi, UMKM Toko Makanan Ayam Geprek & Nasi Goreng Gila Top Simboke memiliki penjualan lebih besar daripada UMKM Toko Kue AnugrahalamsyahOS dengan penjualan bersih sebesar Rp 157.124.740, sedangkan Toko Kue AnugrahalamsyahOS sebesar Rp 25.565.900. Dapat dilihat dari kedua UMKM tersebut memiliki perbandingan yang cukup besar, hal ini dikarenakan bahwa jenis kedua UMKM tersebut berbeda.
W With easy access to information about selling and marketing products, it quickly becomes a challenge for MSME players to maintain their businesses. One of the most important challenges for MSME players is managing their finances. The use of accounting recording methods is one way for MSMEs to obtain financial information that can be used to make business decisions and maintain their business continuity. The purpose of this final project report is to help prepare MSME financial statements at AnugrahalamsyahOS Shop and Geprek Chicken & Fried Rice Gila Top Simboke Food Shop based on SAK EMKM and to evaluate the comparison of the preparation of MSME financial statements. Based on the income statement, the Geprek Chicken & Fried Rice Gila Top Simboke Food Shop MSME has greater sales than the AnugrahalamsyahOS Cake Shop MSME, with net sales of Rp 157,124,740, while the AnugrahalamsyahOS Cake Shop is Rp 25,565,900. It can be seen that the two MSMEs have a fairly large comparison; this is because the types of the two MSMEs are different.