DETAIL KOLEKSI

Penerapan restrukturisasi guna memitigasi risiko nasabah wanprestasi pada produk pembiayaan bsi mikro di PT. Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Lenteng Agung


Oleh : Zulfa Alifiah Putri Kiddi

Info Katalog

Nomor Panggil : 2023_TA_KPS_028032001016

Penerbit : FEB - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : R. Ajeng Entaresmen

Subyek : Bank and banking -- Management;Finance (Islamic law)

Kata Kunci : restructuring; risk mitigation; default; bsi micro

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_KPS_028032001016_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2023_TA_KPS_028032001016_Halaman-Pengesahan.pdf 6
3. 2023_TA_KPS_028032001016_Bab_1_Pendahuluan.pdf 10
4. 2023_TA_KPS_028032001016_Bab_2_Rerangka-Teoritas.pdf 45
5. 2023_TA_KPS_028032001016_Bab_3_Gambaran-Umum-Perusahaan-dan-Kegiatan.pdf 30
6. 2023_TA_KPS_028032001016_Bab_4_Hasil-dan-Pembahasan.pdf 12
7. 2023_TA_KPS_028032001016_Bab_5_Simpulan-dan-Saran.pdf 4
8. 2023_TA_KPS_028032001016_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2023_TA_KPS_028032001016_Lampiran.pdf 17

T Tujuan laporan ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya nasabah wanprestasi pada produk pembiayaan BSI Mikro di PT. Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Lenteng Agung, serta untuk mengetahui penerapan restrukturisasi guna memitigasi risiko nasabah wanprestasi pada produk pembiayaan BSI Mikro di PT. Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Lenteng Agung. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa penyebab terjadinya nasabah wanprestasi pada produk pembiayaan BSI Mikro dari pihak internal (bank) maupun eksternal (nasabah). Seperti, kelemahan bank dalam melakukan analisis pembiayaan, kurangnya pengetahuan pegawai terkait produk pembiayaan BSI Mikro, penurunan kemampuan usaha nasabah, dan penyalahgunaan dana pembiayaan oleh nasabah. Upaya pencegahan yang dilakukan BSI KCP Lenteng Agung adalah dengan memeriksa data pribadi nasabah, data perusahaan nasabah, riwayat pembiayaan nasabah, dan jenis agunan nasabah. Kemudian nasabah akan dikelompokkan dengan menggunakan metode pemeringkatan, manajemen portofolio pembiayaan, agunan, asuransi, dan sebagai tambahan, BSI KCP Lenteng Agung melarang pegawai untuk menerima tips dari nasabah. Setelah itu, dilakukan penerapan prinsip pemberian kredit dengan menganalisis 5C. Penerapan restrukturisasi guna memitigasi risiko nasabah wanprestasi pada produk pembiayaan BSI Mikro yang dilakukan adalah dengan melihat prospek usaha nasabah, tingkat kemampuan usaha nasabah, penghasilan usaha nasabah, dan memantau media sosial nasabah saat mereka hendak mengajukan restrukturisasi. Kemudian, BSI KCP Lenteng Agung melakukan write off guna penghapusbukuan dari NPL yang tinggi untuk menyehatkan bank.

T The purpose of this report is to determine the cause of customer default on BSI Micro financing products at PT. Bank Syariah Indonesia Lenteng Agung Sub-Branch Office, as well as to find out the implementation of restructuring to mitigate the risk of default customers in BSI Micro financing products at PT. Bank Syariah Indonesia Lenteng Agung Sub-Branch Office. Based on the results of the study, several causes of customer default were found in BSI Micro financing products from internal (bank) and external (customer) parties. Such as, the weakness of banks in conducting financing analysis, lack of employee knowledge related to BSI Micro financing products, decreased business ability of customers, and misuse of financing funds by customers. Prevention efforts carried out by BSI Lenteng Agung sub-branch office are by checking customer personal data, customer company data, customer financing history, and customer collateral type. Then customers will be grouped using rating methods, financing portfolio management, collateral, insurance, and in addition, BSI Lenteng Agung sub-branch office prohibits employees from receiving tips from customers. After that, the principle of crediting is applied by analyzing the 5Cs. The implementation of restructuring to mitigate the risk of customer default in BSI Micro financing products is carried out by looking at the customer's business prospects, the level of the customer's business ability, the customer's business income, and monitoring the customer's social media when they want to apply for restructuring. Then, Lenteng Agung sub-branch office wrote off to write off the books from high NPLs to nourish the bank.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?