Faktor Prediktor Prahipertensi Berdasarkan Sosiodemografi Dan Kebiasaan Pada Dewasa Muda
H ipertensi merupakan penyebab utama kematian prematur dan dua per tigapenderitanya dari negara yang berpenghasilan rendah-menengah, termasukIndonesia. Penderita prahipertensi mempunyai risiko 3 kali lebih besar menderitahipertensi. Sampai saat ini masih ada kontradiksi faktor risiko prahipertensi,sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi prevalensi danfaktor risiko prahipertensi.METODEStudi analitik observasional dengan desain cross sectional. Penelitian inimelibatkan 145 dewasa muda di Pekon Kota Batu dengan teknik consecutive nonrandom sampling. Kriteria inklusi usia 18-25 tahun, mampu berkomunikasidengan baik, dan bersedia menandatangani informed-consent. Analisis datadilakukan dengan menggunakan uji chi-square.HASILPrevalensi prahipertensi yaitu 42,8%. Terdapat hubungan bermakna antara jeniskelamin (p= 0,040), tingkat pendidikan (p= 0,022), riwayat keluarga hipertensi(p= <0,001), lingkar pinggang (p=0,013), IMT (p= 0,014), aktivitas fisik (p=0,003), kebiasaan merokok (p= 0,002) dengan prahipertensi. Terdapat tiga faktoryang berhubungan bermakna dengan lebih tingginya risiko prahipertensi padadewasa muda yaitu riwayat keluarga hipertensi (aOR= 3,208; 95%CI= 1,405 –7,325; p= 0,006), aktivitas fisik yang tidak aktif (aOR= 3,406; 95%CI= 1,309 –8,864; p= 0,012), dan kebiasaan merokok (aOR= 0,175; 95%CI= 0,31 – 0,990; p=0,049).KESIMPULANPenelitian ini menunjukan adanya hubungan bermakna antara karakteristiksosiodemografi dan kebiasaan dengan prahipertensi pada dewasa muda. Terdapattiga faktor yang meningkatkan risiko prahipertensi pada dewasa muda, yaituriwayat keluarag hipertensi, aktivitas fisik tidak aktif, dan kebiasaan merokok.
H ypertension is the leading cause of premature death and 2/3 of its sufferers arefrom low-middle-income countries, including Indonesia. Prehypertensive patientshave a 3 times greater risk of suffering from hypertension. Until now, there arestill contradictions of prehypertensive risk factors, so more research is needed toidentify the prevalence and risk factors of prehypertension.METHODObservational analytical studies with cross sectional design. This study involved145 young adults in Batu City with consecutive non random sampling technique.Inclusion criteria for 18-25 years old, able to communicate well, and willing tosign informed-consent. Data analysis was performed using the chi-square test.RESULTSThe prevalence of prehypertension is 42.8%. There was a significant relationshipbetween gender (p = 0.040), education level (p = 0.022), family history ofhypertension (p = <0.001), waist circumference (p = 0.013), BMI (p = 0.014),physical activity (p = 0.003), smoking habit (p = 0.002) with prehypertension.There are three factors that are significantly associated with a higher risk ofprehypertension in young adults, namely a family history of hypertension (aOR =3.208; 95% CI = 1.405 – 7.325; p = 0.006), physical inactivity (aOR = 3.406; 95%CI = 1.309) – 8.864; p = 0.012), and moderate smoker (aOR = 0.175; 95% CI =0.31 – 0.990; p = 0.049).CONCLUSIONThis study shows a meaningful relationship between sociodemographiccharacteristics and habits with prehypertension in young adults. There are threefactors that increase the risk of prehypertension in young adults, namely a historyof hypertension, inactive physical activity, and smoking habits