Gambaran kunjungan pasien sebelum dan sesudah beroperasinya ruang bertekanan negatif : kajian pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Trisakti tahun 2019-2021
L atar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan tubuh, namun prevalensi masalah gigi dan mulut pada masyarakat provinsi DKI Jakarta adalah sebesar 59,1%. Pelayanan kesehatan penting untuk memfasilitasi masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, namunhanya sebesar 16,4% masyarakat provinsi DKI Jakarta yang menerima pelayanan.Setelah terjadinya wabah pandemi Covid-19, masyarakat merasa cemas pergi ke Dokter Gigi karena takut tertular. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan polakunjungan di RSGM-P USAKTI. Tujuan: Mengetahui gambaran kunjunganpasien di RSGM-P USAKTI sebelum dan sesudah ruang bertekanan negatifberoperasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptifdengan rancangan potong lintang untuk menggambarkan kunjungan pasien RSGMPUSAKTI sebelum dan sesudah beroperasinya ruang bertekanan negatif Tahun2019-2021. Hasil: Berdasarkan jumlah kunjungan, terdata total sebanyak 21.761kunjungan pada masa sebelum pandemi. Terjadi penurunan semasa pandemi yaitumenjadi 1.472 kunjungan dan terjadi peningkatan setelah ruang bertekanan negatifberoperasi yaitu menjadi 5.929 kunjungan. Berdasarkan jenis kelamin, perempuanlebih banyak berkunjung. Berdasarkan usia, semasa pandemi terjadi penurunanterutama pada jumlah pasien dengan usia ≤11,9 tahun. Berdasarkan jenis kasus,terjadi pertambahan jumlah kasus karies. Berdasarkan jenis pelayanan, terjadipeningkatan kunjungan setelah ruang bertekanan negatif beroperasi semasapandemi. Kesimpulan: Kunjungan pasien menurun pada saat sebelum ruangbertekanan negatif beroperasi semasa pandemi dan terjadi peningkatan pada saatsetelah ruang bertekanan negatif beroperasi. Namun penyuluhan mengenai ruangbertekanan negatif kepada masyarakat penting untuk dilakukan.
B ackground: Dental and oral health is important to maintain a healthy body, the prevalence of dental and oral problems in DKI Jakarta was as high as 59.1% andonly 16.4% received services. After the outbreak of Covid-19 pandemic, people feltanxious visiting dentist for fear of being infected. This caused a change in thepattern of patient visit. Objectives: To describe patient visit at RSGM-P USAKTIbefore and after the operation of negative pressure room. Methods: Descriptiveobservational study with a cross-sectional design to describe patient visit at RSGMPUSAKTI before and after the operation of negative pressure room in 2019-2021.Results: A total of 21,761 visits were recorded before the pandemic. There was adecrease before (1,472 visits) and an increase (5,929 visits) after the operation ofnegative pressure room. Female patients were more recorded. During pandemicthere was a decrease especially in patients aged ≤11.9 years, number of caries casesincreased, and visits after the negative pressure room was operational during thepandemic increased. Conclusion: Patients visit decreased before and increasedafter the negative pressure room operated. However, counseling regarding theimportance of negative pressure rooms to public is crucial.