Pengaruh faktor internal dan makroekonomi terhadap risiko kredit bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
P enelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit pada perbankan. Sampel yang digunakan sebanyak 37 bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2017-2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan metode analisis yang digunakan yaitu regresi data panel. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari ukuran bank, rasio kecukupan modal, kinerja bank, pertumbuhan kredit, ketidakefisienan bank, kepemilikan terkosentrasi, diversifikasi bank, pertumbuhan produk domestik bruto, inflasi, dan pengangguran, sedangkan variabel dependennya adalah risiko kredit bermasalah. Hasil penelitian menunjukkan ukuran bank, kinerja bank, ketidakefisienan bank, diversifikasi bank, inflasi, dan pengangguran memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap risiko kredit bermasalah. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi manajer perbankan konvensional agar dapat mempertimbangkan faktor internal dan makroekonomi yang mempengaruhi risiko kredit macet. Dari segi internal, diharapkan dengan besarnya aset bank dapat meningkatkan evaluasi kredit. Diharapkan meningkatkan kinerja bank sehingga dapat mengurangi risiko kredit bermasalah. Memperhatikan ketidakefisienan biaya yang dikeluarkan berfokus pada evaluasi kredit sehingga berdampak pada menurunnya risiko kredit bermasalah. Meningkatkan diversifikasi bank melalui portofolio investasi agar dapat mengurangi risiko kredit bermasalah. Sedangkan dari segi makroekonomi, manajer bank harus memberikan kebijakan dan menyesuaikan keadaan antara lain memperhatikan jumlah pinjaman yang diberikan saat tingginya inflasi dan tingginya pengangguran.
T his study aims to analyze the factors that influence credit risk in banks. The samples used were 37 conventional banks listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2021 period. The sampling technique used was purposive sampling and the analytical method used was panel data regression. The independent variables in this study consist of bank size, capital adequacy ratio, bank performance, credit growth, bank inefficiency, ownership concentration, bank diversification, gross domestic product growth, inflation, and unemployment, while the dependent variable is non-performing loans. The results of the study show that bank size, bank performance, bank inefficiency, bank diversification, inflation, and unemployment have a significant negative effect on non-performing loans. It is hoped that the findings of this study can become a reference for conventional banking managers in order to consider internal and macroeconomic factors that affect the risk of bad credit. From an internal perspective, it is expected that the large bank assets can improve credit evaluation. It is expected to improve bank performance so as to reduce the risk of non-performing loans. Paying attention to the inefficiency of costs incurred focusing on credit evaluation so that it has an impact on reducing the risk of non-performing loans. Increasing bank diversification through investment portfolios in order to reduce the risk of non-performing loans. Meanwhile, from a macroeconomic perspective, bank managers must provide policies and adjust conditions, including paying attention to the amount of loans given when inflation and unemployment high.