Penatalaksanaan dislokasi rekuren sendi temporomandibula
D islokasi sendi rahang adalah suatu keadaan dimana kondil melewati struktur eminensia artikularis, akan tetapi tidak dapat kembali pada posisi semula karena spasme otot-otot kunyah. Dislokasi yang terjadi berulang kali disebut dislokasi rekuren, gejala klinisnya khas berupa open bitedan keterbatasan gerak. Umumnya dislokasi dapat diatasi dengan reduksi manual. Usaha reduksi dapat dipermudah dengan bantuan anastesi lokal atau umum, dengan atau tanpa obat pelemas otot. Ada dua jenis kategori perawatan dislokasi rekuren yaitu konservatif dan pembedahan. Cara konservatif terdiri dari beragam aplikasi dengan penyuntikkan larutan sclerosan, toksin botulinum tipe A, atau darah auto/ogous. Cara pembedahan dapat berupa pengurangan mobilitas sendi tcmporomandibula,pengurangan atau penambahan eminensia artikularis.
T emporomandibular joint dislocation is a situation when the condyle passes over the articular eminence structure, but it cannot return into nonnal position because of muscular spasm. If the dislocation relapses continuously, it called recurrent dislocation. There are specific clinical symptoms such as open bite and limited movement. Dislocation problem usually can be treated by manual reduction. The reduction can be easier with the useof local or general anasthesia, with or without muscles relaxant. Treatment of recurrent dislocation divided in two categories, conservative and surgery. Conservative treatment consist of several applications or injections with sclerosant, botulinurn toxin type A, or autologous blood. Surgical treatment include decreasing mobilization of temporomandibular joint (TMJ), reduction or augmentation articular eminence.