Studi laboratorium perbandingan penambahan duranex dan komposisi lumpur KCL PHPA untuk pencegahan swelling clay
D alam suatu operasi pemboran dibutuhkan lumpur dengan sifat fisik yangsesuai dengan standar spesifikasi yang telah ditentukan, namun pada operasi pemboran sering dijumpai adanya temperatur yang cukup tinggi. Karena perubahan temperature yang tinggi, sifat fisik pun dapat berubah akibat terjadinya pemanasan pada lumpur tersebut, untuk itu kita harus menentukan komposisilumpur yang paling sesuai dengan standar spesifikasi, terutama pada pengujianWater Loss karena apabila pada pengujian Water Loss nilai yang didapat tidaksesuai spesifikasi, dapat menyebabkan terjadinya pengembangan pada mineralclay (Swelling Clay). Apabila tidak di kontrol dan nilai Water Loss yang besar,pengembangan mineral clay dapat menyebabkan terjadinya stuck pipe dan dapatmenimbulkan masalah yang lain juga.Maka itu saya melakukan percobaan menggunakan komposisi lumpur airtawar dengan menggunakan bahan KCl PHPA, namun pada hasilnya, nilai waterloss masih cenderung besar, kemudian saya menambahkan zat additive lainnya,yang saya gunakan adalah duranex, karena duranex termasuk dalam shaleinhibitor, dengan melakukan pengujian penambahan hingga 10 ppb duranex dandiamati perubahan sifat fisik lainnya seperti densitas, FV, PV, YP, Gel Stregth,Water Loss, Mud Cake, dan pH. Temperatur yang diuji adalah pada suhu 80°F,130°F, 180°F, dan 230°F.Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium pada seluruh sampel lumpuryang diuji di berbagai temperatur tersebut, disimpulkan bahwa lumpur KY-VI (10ppb Duranex) menunjukan hasil yang optimum untuk hasil Water Loss dan sifatfisik lainnya, akan tetapi untuk hasil ketebalan mud cake sangat tidak mendukungkarena cenderung besar dan tidak memenuhi spesifikasi, maka dapat digunakanlubricant sebagai pelican supaya tidak menyebabkan pipa tersangkut dalamoperasional pemboran
I n a drilling operation, sludge with physical properties that are inaccordance with the specified standard specifications is required, but in drillingoperations often high temperatures are encountered. Because of the hightemperature changes, physical properties can also change due to heating of thesludge, for that we must determine the composition of the sludge that best meetsthe standard specifications, especially in the Water loss test because if in theWater Loss test the values obtained do not match the specifications, can cause thedevelopment of mineral clay (Swelling Clay).If not controlled and a large value of Water Loss, the development of clayminerals can cause stuck pipes and can cause other problems as well. So I did anexperiment using the composition of freshwater mud using KCl PHPA, but in theresult, the value of water loss still tends to be large, then I added another additive,which I used was duranex, because duranex was included in the shale inhibitor, bytesting the addition of up to 10 ppb of duranex and other changes in physicalproperties were observed such as density, FV, PV, YP, Stregth Gel, Water Loss,Mud Cake, and pH. The tested temperature is at 80 °F, 130 °F, 180 °F, and 230°F.Based on the results of research in the laboratory on all sludge samplestested at various temperatures, it was concluded that mud KY-VI (10 ppbDuranex) showed optimum results for the results of Water Loss and other physicalproperties, but for the results the thickness of the mud cake was not verysupportive because it tends to be large and does not meet specifications, lubricantcan be used as a pelican so as not to cause the pipe to become stuck in the drillingoperation.