Perencanaan pengembangan sistem distribusi air bersih Kota Depok sampai tahun 2020
K ebutuhan air bersih selalu meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahun dan perkembangan zaman. Untuk menghitungnya proyeksi penduduk Kota Depok digunakan 3 metode, yaitu metode aritmatik, geomatrik dan least square. Metode proyeksi jumlah penduduk yang terpilih adalah metode least square dengan nilai korelasi sebesar 0,99916288. Jumlah penduduk Kota Depok dengan menggunakan metode least square pada tahun 2010 sebesar 887.527 jiwa dan tahun 2020 sebesar 1.046.957jiwa.Analisis data menghasilkan faktor llari maksimum sebesar 1,2 dan faktor jam puncak sebesar 1,5 dan kehilangan air pada sistem distribusi tahun 2020 sebesar 20%.Perkiraan kebutuhan air bersih menghasilkan kebutuhan air rata-rata sebesar 425,78 l/dt (th 2001), 1128,78 l/dt (th 2010) dan 1863,4 lit (th 20~0). Kebutuhan hari maksimum sebesar 510,93 l/dt (th 2001), 1354,54 Ildt (th 2010 dan 2236,09 l/dt (th2020). Sedangkan kebutuhan jam puncak ~ang diliasilkan sebesar 203,954 l/dt (th2010) dan 3354,633 l/dt (th 2020).Perencanaan pengembangan sistem distribusi air bersih Kota Depok dibagi dalam 2 tahap pembangunan dengan cakupan pelayanan pada akhir tahap I (tahun2010) sebesar 45 % (399.382 jiwa) dan ditingkatkan menjadi 64 % (670.053 jiwa)dengan kebutuhan air total yang terlayani pada akhir tahap II (tahun 2020) sebesar3354,633 l/dt.Sistem jaringan pipa distribusi air bersih Kota Depok menggunakan sistemmelingkar dan bercabang sesuai dengan pola arah perkembangan Kota Depok dan pola penyebaran penduduk Kota Depok. Jenis pipa yang digunakan adalah PVCdengan diameter antara 150 mm sampai dengan 600 mm dengan total panjang pipa sebesar 33.665 m.Berdasarkan topografi Kota . Depok maka digunakan sistem pengaliranpemompaan menggunakan 8 reservoir dengan sumber air dari Sungai Ciliwung dan mata air. Kapasitas reservoir yang sudah ada belum mencukupi sehingga perlu adanya penambahan kapasitas reservoir. .Total anggaran biaya dalam merencanakan jaringan pipa induk distribusi airbersih Kota Depok pada akhir tahap perencanaan (tahun 2020) diperkirakan sebesarRp. 37.983.651.690,00 meliputi biaya konstruksi dan pengadaan.
T he need for clean water increases all of the times along with the increase in population number annually and development of the era. There are three methods compute the population of the city : arithmetic method, geometric method and least square. Projection method of the population number in use is lease square with correlation as 0.99916288. Based on least square method, The population number of Depok City in 2000 was 887.527 people and in 2020 will be 1.046.957 people.The data analysis leads to a factor maximum day as 1.2 and factor peak hours as 1.5 and the water loss in the distribution in 2020 will be 20%. The estimation of the demand for clean water indicates demand for average clean water as 425.78 I/sec (2001), 1128.78 I/sea (2010), 1864.54 I/sec (2020). The demand for maximum clean water is 510.931/sec (2001). 1354/54 (2010) and2236.09 I/sec (2020). The demand for water in the peak hours was 203.954 I/sec(2010) and 3354.633 I/see (2020).The development plan system for clean water of Depok City is divided into two stages with service area overage in the final stage I (2010) is 45%(399,382 people) and will be increased to 6't% 6~0.053 people) with total demand for clean water in the end of the stage II (2020) is 3154.633 I/sec.The pipeline of distribution system for clean water in Depok City adopts circular system and branch-system according to the developmental direction pattern .of Depok City and the distribution of people in Depok City. The pipeline in use belongs to PVC with from 150 to 600 mm in diameter and total pipe33,665m.Based on the topography of Depok City, pumped-flow system uses 8 reservoirs from Ciliwung River and springs. The capacity of the existing reservoir has been adequate so it is important to add reservoir capacity.The total budgeting in the main pipiline for water distribution in DepokCity is Rp. 37,983,651,690.00 includingthe construction and procurement.