Analisis perbandingan evaluasi keekonomian dengan skema PSC cost recovery dan gross split pada lapangan X Lepas Pantai Jawa
L apangan X merupakan penghasil minyak yang terletak di Laut Jawadengan luas area sekitar 8.279,28 km, mulai dari sebelah utara Cirebon sampaidengan Kepulauan Seribu. Lapangan X dioperasionalkan oleh perusahan MRZ diIndonesia. Pada penelitian keekonomian pada lapangan X ini bertujuan unutukmenganalisis skema bagi hasil yang lebih efisien antara Production SharingContract (PSC) Cost Recovery dan PSC Gross Split melalui Permen ESDM No.08Tahun 2017 dan direvisi dengan Permen ESDM No.52 Tahun 2017, munculnyasistem kontrak ini dikarenakan cost recovery pada sistem kontrak sebelumnyadinilai kurang efektif. Dengan penerapan sistem kontrak ini, diharapkan kontraktordapat menggunakan biaya investasi dan operasional lebih efisien. Berdasarkanperjanjian kontrak lapangan X memproduksikan minyak dengan total 277,360MU$$ mulai dari tahun 2019 hingga tahun 2036. Harga minyak yang digunakanpada pengembangan lapangan X mengacu kepada rata-rata ICP (Indonesia CrudePrice) yang ditentukan berdasarkan yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 65USS/bbl. Dari hasil perhitungan keekonomian menggunakan PSC Cost Recoverydidapatkan NPV10% 12,348.75 MU$$, IRR 23% POT pada tahun ke-5.04,contractor take 35,007.08 MU$$, government take 52,510.62 MU$$. Nilai tersebutmenunjukkan berdasarkan nilai indikator-indikator keekonomian PSC CostRecovery lebih baik dibandingkan Gross Split yaitu dengan NPV10% 3,367.46MU$$, IRR 13.05% POT pada tahun ke-6.77, akan tetapi dari segi pendapatanpemerintah PSC gross split lebih menguntungkan dengan contractor take23,081.33MU$$, government take 64,436.37 MU$$.
F ield X is an oil producer located in the Java Sea with an area of around8,279.28 km, starting from the north of Cirebon to the Kepulauan Seribu. Field Xis operated by MRZ company in Indonesia. The economic research on field X aimsto analyze a more efficient profit sharing scheme between the Cost RecoveryProduction Sharing Contract (PSC) and the Gross Split PSC through ESDMRegulation No. 08 of 2017 and revised with ESDM Regulation No.52 of 2017, theemergence of a system This contract is because the cost recovery in the previouscontract system is considered to be less effective. By implementing this contractsystem, it is expected that contractors can use investment and operational costsmore efficiently. Based on the contract agreement, field X produces oil with a totalof 277,360 MU $$ starting from 2019 until 2036. The price of oil used in thedevelopment of field X refers to the ICP (Indonesia Crude Price) average that isbased on the predetermined amount of 65 USS / bbl. From the economic calculationusing the PSC Cost Recovery, NPV10% 12,348.75 MU $$, IRR 23% POT in 5.04years, contractor take 35,007.08 MU $$, government take 52,510.62 MU $$. Thisvalue shows that based on the value of economic indicators, PSC Cost Recovery isbetter than Gross Split with NPV10% 3,367.46 MU$$, IRR 13.05% POT in year6.77, but in terms of government revenue, gross split is more profitable withcontractor take 23,081.33MU $$, government take 64,436.37 MU$$.