D i negara Indonesia terdapat berbagai jenis kontrak yang digunakandalam industri atau kegiatan migas. Jenis kontrak ini tentu bertujuan untukmemaksimalkan potensi sumber daya alam kita yang melimpah sehingga dapatmenjadi sumber pendapatan bagi negara untuk memaksimalkan potensikemakmuran rakyatnya. Jenis sistem kontrak yang dapat digunakan untuk kegiatanmigas diantaranya adalah Production Sharing Contract (PSC) Cost Recovery. CostRecovery adalah kewajiban pemerintah untuk mengeluarkan biaya yang telahdikeluarkan oleh kontraktor dengan catatan harus ditemukan cadanganhidrokarbon yang potensial untuk dikembangkan. Jika tidak, maka kontraktor tidakakan mendapat pengembalian dana dari pemerintah. Maka dari itu, diperlukankajian yang mendalam dari sisi kontraktor apakah akan menyetujui suatu proyekatau tidak sehingga didapatkan keputusan yang dapat menguntungkan secaraekonomis di masa mendatang. Indikator lain seperti hasil perhitungan Net PresentValue (NPV), Pay Out Time (POT), dan Internal Rate of Return (IRR) pada sistemkontrak PSC Cost Recovery merupakan salah satu parameter penting dalampenentuan kelayakan suatu proyek keekonomian bagi investor atau perusahaan.