P enelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis mengenai faktor yang signifikan dari sikap, persepsi norma, persepsi kontrol, sikap memelihara, mengembangkan norma, menyediakan kontrol individu pada intensi whistleblowing. Metode penelitian ini menggunakan teknik survei kepada karyawan perusahaan di departemen keuangan di daerah Jakarta dan Jawa Barat sebanyak 127 responden. Penelitian ini hanya melakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner tertulis, dan tidak menggunakan wawancara langsung kepada responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda dua rata-rata. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya indikator yang menjelaskan bahwa intensi whistleblowing dapat ditingkatkan. Mereka beranggapan bahwa para whistleblower melakukan whistleblowing atas inisiatif mereka sendiri dan beranggapan bahwa hal itu penting untuk dilakukan. Selain itu, para whistleblowers yang memiliki persepsi tinggi maka semakin tinggi pula keinginan untuk melaporkan kecurangan yang ada. Saran untuk meningkatkan whistleblowing dengan cara mempekerjakan orang tepat, menetapkan tanggung jawab dan membuat proses untuk menganalisa dan merespons.