DETAIL KOLEKSI

Estimasi sumberdaya nikel dgn metode geostatistik daerah Wailukum, daerah Halmahera Timur, Maluku Utara

2.5


Oleh : Theresa Naomi Putri

Info Katalog

Nomor Panggil : 279/TT/2015

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Chairul Nas

Pembimbing 2 : Irfan Marwanza

Subyek : Mineralogy

Kata Kunci : Nikel, Geostatistik, Variogram, Ordinary Kriging, Klasifikasi Sumberdaya Nikel

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TB_07311100_HALAMAN-JUDUL.pdf 23
2. 2016_TA_TB_07311100_BAB-I.pdf
3. 2016_TA_TB_07311100_BAB-II.pdf 10
4. 2016_TA_TB_07311100_BAB-III.pdf 20
5. 2016_TA_TB_07311100_BAB-IV.pdf 25
6. 2016_TA_TB_07311100_BAB-V.pdf 12
7. 2016_TA_TB_07311100_BAB-VI.pdf
8. 2016_TA_TB_07311100_BAB-VII.pdf 2
9. 2016_TA_TB_07311100_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
10. 2016_TA_TB_07311100_LAMPIRAN.pdf

E stimasi sumberdaya nikel laterit di daerah Wailukum, Halmahera Timur, Maluku Utara dilakukan menggunakan metode geostatistik untuk mendapatkan estimasi sumberdaya yang lebih akurat. Metode Gostatistik tersebut diawali dengan analisis data spasial menggunakan variogram yang kemudian digunakan dalam proses estimasi Ordinary Kriging. Dari analisis variogram diperoleh bahwa data ketebalan zona saprolit cukup bervariasi secara spasial dengan range 73.8 sill 14.4 nugget effect 1. Begitupun, dengan data kadar nikel dizona saprolit diketahui nilai sill 0.168, nugget effect 0.003 dan range 75. Berdasarkan analisis variogram atas spasi lubang bor didapatkan bahwa keseluruhan daerah penelitian berada pada kategori sumber daya terunjuk. Berdasarkan estimasi Ordinary Kriging dengan menggunakan klasifikasi berdasarkan kriging efisiensi diperoleh sumberdaya terunjuk 54,035 ton dan tereka 11,694 ton. Perbedaan hasil perhitungan disebabkan oleh adanya faktor error yang dihitung pada Ordinary Kriging sehingga hasil lebih akurat jika dibandingkan dengan klasifikasi berdasarkan jarak antar lubang bor.

T he resources estimation of nickel deposit in Wailukum, East Halmahera, North Maluku using geostatistics for the accurately estimate. The calculation of geostatistics start wih the spasial analysis that use the variogram for Ordinary Kriging estimation process. The analysis variogram of saprolith thickness has a high spasial variation with a score of range 73.8, the nugget effect 1 and the sill 14.4. And, the result from the nickel grade in saprolit has a score of sill 0.168, nugget effect 0.003 and range 75. In the study area with the distance between drill hole is classified as an indicated resource. The classification of resources using Ordinary Kriging based on the kriging efficiency that is dominated by an indicated resource of 53.035 tonnes and an inffered resource of 11.649 tonnes. The differences from the result caused by the variable error calculated in Ordinary Kriging so the result is more accurate then the classification based on the distance between drill hole.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?