DETAIL KOLEKSI

Kajian penanganan kadar al2o3 dan mgo pada proses barging limonit di area PT Hengjaya Mineralindo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah

5.0


Oleh : Nicholas Alexander Halomoan

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Pantjanita Novi Hartami

Pembimbing 2 : Mixsindo Korra Herdyanti

Subyek : Geochemistry

Kata Kunci : nikel, limonit, Al2O3, MgO, blending

Saat ini file hanya dapat diakses dari perpustakaan.

Status : Lengkap

L ogam nikel merupakan unsur yang banyak digunakan dalam bidang industri. Permintaan nikel diketahui akan semakin bertambah sehubungan dengan pengembangan industri transportasi listrik dengan bahan baku nikel di dunia, untuk saat ini salah satunya adalah penggunaan limonit sebagai bahan pembuatan baterai kendaraan listrik. Dimana limonit diolah oleh smelter dengan menggunakan metode HPAL sehingga menghasilkan produk yang umumnya digunakan sebagai elemen baterai kendaraan listrik. Adapun spesifikasi limonit yang ditentukan oleh pembeli yakni Kadar MgO kurang dari sama dengan 4,5% dan kadar Al2O3 kurang dari 8,5%. Dari spesifikasi tersebut, PT. Hengjaya Mineralindo memiliki suatu permasalahan dimana limonit yang diproduksi PT Hengjaya Mineralindo memiliki kadar Al2O3 dan MgO yang tinggi sehingga berdampak terhadap aspek ekonomi seperti pada barge lim 011 dengan kerugian Rp.376.426.741,- dan kode barge 055 dengan kerugian sebesar Rp. 221.334.390,- ,Oleh sebab itu diperlukan penanangananya terhadap limonit yang diproduki PT Hengjaya Mineralindo. Untuk mengetahui data kadar limonit sendiri digunakan data sekunder seperti data kadar hasil sampling Al2O3, MgO dan Ni di pit dan data internal assay kadar Al2O3, MgO dan Ni terkandung dalam limonit. Data yang digunakan selanjutnya dianalisis. Diketahui bahwa terjadi kenaikan kadar Al2O3 pada periode September sampai November dikarenakan faktor posisi limonit yang diambil. Untuk kadar MgO mengalami kenaikan pada bulan April dikarenakan faktor awal penambangan dan faktor keahlian operator. Sehingga perlu dilakukan blending yang optimal agar kandungan Al2O3 dan MgO dapat sesuai degan spesifikasi yang ada. dari proses perhitungan dengan menggunakan persamaan linear pada proses blending didapatkan tiga skema blending yang optimal, dimana skema blending pertama yakni pit X5 di blending dengan limonit dari pit X6 dengan komposisi 71,88% dan 28,12%, selanjutnya limonit dari pit X6 di blending dengan limonit dari pit Y7 dengan komposisi 53,65% dan 46,35%, selanjutnya limonit dari pit X5 dengan pit X6 dan limonit dari pit Y7 dengan komposisi 50%, 15,71%, dan 34,29%.

N ickel metal is an element that is widely used in the industrial field. Nickel demand is known to be increasing in connection with the development of the electric transportation industry with nickel raw materials in the world, for now one of which is the use of limonite as a material for making electic vehicle batteries. Where limonite is processed by smelters using the HPAL method to produce products that are generally used as EV battery elements. The limonite specifications requested by the smelter are MgO content less than equal to 4.5% and Al2O3 content less than 8.5%. From these specifications, PT Hengjaya Mineralindo has a problem where the limonite produced by PT Hengjaya Mineralindo has high levels of Al2O3 and MgO so that it has an impact on economic aspects such as on barge lim 011 with a loss of Rp.376,426,741 and barge code 055 with a loss of Rp. 221,334,390. Therefore, it is necessary to handle the limonite produced by PT Hengjaya Mineralindo. To find out the limonite content data itself, secondary data such as data on the levels of Al2O3, MgO and Ni sampling results in the pit and internal assay data on the levels of Al2O3, MgO and Ni contained in limonite are used. The data used is then analyzed. It is known that there was an increase in Al2O3 levels in the September to November period due to the limonite position taken. For MgO content, it increased in April due to the initial mining factor and operator expertise. So it is necessary to do optimal blending so that the Al2O3 and MgO content can be in accordance with existing specifications. From the calculation process using linear equations in the blending process, three optimal blending schemes are obtained, where the first blending scheme is pit X5 blended with limonite from pit X6 with a composition of 71.88% and 28.12%, then limonite from pit X6 is blended with limonite from pit Y7 with a composition of 53.65% and 46.35%, then limonite from pit X5 with pit X6 and limonite from pit Y7 with a composition of 50%, 15.71%, and 34.29%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?