Analisis perbandingan kualitas ore saprolit hasil barge plan dengan internal assay di PT. Hengjaya Mineralindo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah
N ikel merupakan salah satu sumber daya mineral berupa logam yang sangat penting di dunia yang dimanfaatkan dalam pembuatan ratusan jenis produk, Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber daya mineral pada tahun 2022 Indonesia memiliki cadangan bijih nikel terkira sebanyak 3,74 miliar wet metric ton (wmt) dan terbukti sebanyak 1,49 miliar wmt sehingga total cadangan bijih nikel yang ada di Indonesia sebanyak 5,24 miliar wmt. Penelitian ini dilakukan di PT Hengjaya Mineralindo yang terletak di Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas ore antara hasil barge plan dengan hasil internal assay menggunakan analisis korelasi. Dengan, mencari hubungan korelasi antara nikel dengan Fe, SiO2, dan MgO. Selain itu, penelitian ini jugamencari faktor faktor yang menyebabkan tingginya moisture content dan cara penanganannya. Dari hasil penelitian, hubungan korelasi nikel pada hasil barge plan dan internal assay tahun 2021 menunjukkan bahwa nikel hanya dipengaruhi oleh MgO, Pada barge plan Mgo mempengaruhi sebesar 26,95 %. Sedangkan, pada internal assay MgO mempengaruhi sebesar sebesar 21,20%. Sedangkan pada tahun 2022, Pada barge plan Fe mempengaruhi 26,17%, SiO2 mempengaruhi sebesar 69,79%, dan MgO sebesar 45,94%. Dan untuk internal assay tahun 2022, Fe mempengaruhi sebesar 41,78%, SiO2 mempengaruhi sebesar 40,92% dan MgOmempengaruhi sebesar 36,94%. Selain itu, pada proses penjualan nikel hasl penelitian menunjukkan bahwa hanya kadar moisture content yang menyebabkan pengurangan pendapatan, sedangkan SiO2/MgO menambah pendapatan. Pada hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor luar penyebab terjadinya perubahankualitas ore diantaranya ketelitian dalam pengambilan sampel, human error, pad (alas) tumpukkan bahan galian di EFO, ore treatment, dan posisi antar dome ore yang berdekatan.
N ickel is one of the mineral resources in the form of a very important metal in the world which is utilized in the manufacture of hundreds of types of products, According to data from the Ministry of Energy and Mineral Resources in 2022 Indonesia has estimated nickel ore reserves of 3.74 billion wet metric tons (wmt ) and proven as much as 1.49 billion wmt so that the total nickel ore reserves in Indonesia are 5.24 billion wmt. This research was conducted at PT Hengjaya Mineralindo located in Central Sulawesi. This study aims to determine the difference in ore quality between the results of the barge plan and the results of the internal assay using correlation analysis. By looking for the correlation relationship between nickel with Fe, SiO2, and MgO. In addition, this study also looks for factors that cause high moisture content and how to handle it. From the results of the study, the correlation relationship between nickel in the results of the barge plan and internal assay in 2021 shows that nickel is only influenced by MgO, in the barge plan Mgo affects 26.95%. And in the internal assay MgO affects by 21.20%. Meanwhile, in 2022, Barge Plan Fe affects 26.17%, SiO2 affects 69.79%, and MgO affects 45.94%. And for internal assay in 2022, Fe affects 41.78%, SiO2 affects 40.92% and MgO affects 36.94%. In addition, in the nickel sales process, research shows that only moisture content levels cause a reduction in revenue, while SiO2 / MgO adds to revenue. There are the results of this study also show that external factors causing changes in ore quality include accuracy in sampling, human error, pad (base) stacking excavated material in EFO, ore treatment, and position between adjacent ore domes .