DETAIL KOLEKSI

Pengaruh kebutuhan ruang rumah terbatas terhadap perkembangan perilaku konsumen


Oleh : Ghielman Mumtaza Muhammad

Info Katalog

Nomor Panggil : 0021/T/2013

Subyek : Interior of the building;Housing house

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Ahadiat Joedawinata

Kata Kunci : house, housing, occupant, needs, wants, space.

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TS_MDP_191141007_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2017_TS_MDP_191141007_Bab-1.pdf 12
3. 2017_TS_MDP_191141007_Bab-2.pdf
4. 2017_TS_MDP_191141007_Bab-3.pdf
5. 2017_TS_MDP_191141007_Bab-4.pdf
6. 2017_TS_MDP_191141007_Bab-5.pdf
7. 2017_TS_MDP_191141007_Daftar-pustaka.pdf 2

R Rumah sebagai simbol dan pencerminan tata nilai selera pribadi penghuninya atau dengan kata lain sebagai pengejawantahan jati diri, rumah sebagai shelter yaitu tempat berlindung daru hujan, angin, panas matahari, gangguan binatang atau manusia. Dalam hal kebutuhan sosial rumah memberikan peluang untuk berinteraksi dan beraktivitas dengan lingkungan sekitarnya.Dalam konsep sosial-kemasyarakatan sebuah tempat tinggal akan selalu ada fenomena dan dampaknya. Sebagai contoh, setiap orang ingin memiliki tempat tinggal yang nyaman dan juga mempunyai kebutuhan ruang sesuai keinginan mereka. Pada penelitian ini mengambil perumnas tipe 36 di daerah Parung Panjang sebagai studi kasus permasalahan. Dimana rumah yang disediakan perumnas sudah dirancang sedemikian rupa tanpa bisa sesuai kebutuhan ruang yang dikehendaki. Jenis rumah ini tergolong sebagai rumah yang sempit dan terbatas karena hanya bertipe luas bangunan 36 m². Rumah yang sempit dan terbatas akan menimbulkan banyak pengaruh dan efek sosial karena aktivitas para penghuni akan berkembang.Dari hasil penelitian, ada beberapa standar ruangan yang tidak sesuai pada fasilitas ruang di rumah Perumnas ini seperti area ruang keluarga, ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi dan carport. Kemudian beberapa perkembangan dan problem rumah yang terjadi berdasarkan kebutuhan manusia seperti kebutuhan fisiologi yaitu kamar tidur orangtua dan anak harusnya tidak mempunyai ukuran yang sama, kebutuhan akan rasa aman yaitu adanya penambahan pagar pada area halaman depan pada rata-rata rumah penduduk karena tidak ada pembatas antar rumah dan pada area halaman depan-jalanan umum, kebutuhan sosial yaitu tidak adanya fasilitas umum seperti taman atau tempat rekreasi sebagai sarana interaksi antar penghuni, kebutuhan akan harga diri yaitu fasilitas rumah yang tidak sesuai membuat tidak bisa memenuhi kebutuhan harga diri dan ego, kebutuhan akan aktualisasi diri yaitu pada kenyataannya rumah Perumnas tidak bisa memenuhi kebutuhan aktualisasi diri karena bila rumah ingin menjadi cerminan penghuninya harus menggunakan jasa seorang arsitek. Hal-hal ini yang membuktikan bahwa rumah Perumnas tipe 36 di Parung Panjang belum bisa menyesuaikan dengan kebutuhan penghuni. Walaupun rumah Perumnas di design berdasarkan budget yang ada, tetap saja perlu memperhatikan standar kebutuhan ruang rumah yang ada. Jangan sampai merusak kenyamanan dan menambah beban penghuni.

T The house as a symbol and reflection of the values of personal taste inhabitants or in other words as the embodiment of identity, home as a shelter is a shelter emergency as rain, wind, sun, animals or human disturbance. In terms of the social needs of the house provides an opportunity to interact and move with the surrounding environment.In the concept of socio-community a place to stay will always be a phenomenon and its impact. For example, everyone wants to have a comfortable place to live and also have a need for space as they wish. In this study takes perumnas type 36 in Parung Panjang area as a case study of the problem. Where houses are provided perumnas has been designed insuch a way without being able to appropriate the desired space requirements. These types of homes classified as houses are narrow and limited as only type of building area of 36 m². The house is narrow and limited will cause a lot of influence and social effects due to the activity of the inhabitants will thrive.From the research, there are some standard rooms that do not fit in the space in the house Housing facilities such as family room area, living room, dining room, kitchen, bathroom and carport. Then some of the developments and problems which goes by the human needs like physiological needs are bedrooms parents and children should not have the same size, the need for security, namely the addition of a fence in the area of front pages on average houses because there is no barrier between home and in the area of front-page-public roads, social needs, namely the absence of public facilities such as parks or recreation areas as a means of interaction between residents, the need for self-esteem thathouse facilities are not appropriate to make can not meet the needs of self-esteem and ego, the need for self-actualization that is in fact the house Housing can not meet the needs of self-actualization because if the house wants to be a reflection of theoccupants had to use the services of an architect. These things that prove that the house Housing type 36 in Parung Panjang can not adjust to the needs occupants. Although the house Housing in design based on the existing budget, still need to pay attention to the standard space requirements of existing homes. Not to damage occupant comfort and adds to the burden.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?