DETAIL KOLEKSI

Desain sarana duduk berbahan limbah kayu jati untuk pengembangan hutan kota plataran gbk


Oleh : Ifnayah Simatupang

Info Katalog

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Ariani

Pembimbing 2 : Woro Asty Werdina

Subyek : Sustainable design

Kata Kunci : sustainable, design, plataran gbk urban forest, teak wood waste, seating facilities, SDGs

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2024_SK_SDP_091201900012_Halaman-Judul.pdf 10
2. 2024_SK_SDP_091201900012_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2024_SK_SDP_091201900012_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2024_SK_SDP_091201900012_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2024_SK_SDP_091201900012_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2024_SK_SDP_091201900012_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2024_SK_SDP_091201900012_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2024_SK_SDP_091201900012_Bab-1.pdf
9. 2024_SK_SDP_091201900012_Bab-2.pdf
10. 2024_SK_SDP_091201900012_Bab-3.pdf
11. 2024_SK_SDP_091201900012_Bab-4.pdf
12. 2024_SK_SDP_091201900012_Bab-5.pdf
13. 2024_SK_SDP_091201900012_Bab-6.pdf
14. 2024_SK_SDP_091201900012_Daftar-Pustaka.pdf
15. 2024_SK_SDP_091201900012_Lampiran.pdf

H Hutan Kota Plataran GBK telah menjadi daya tarik dan lokasi wisata baru bagi masyarakat Jakarta, setiap harinya dikunjungi masyarakat untuk melakukan berbagai macam aktivitas seperti, berolahraga, bersantai, bersosialisasi, piknik, dan berbagai aktivitas lainnya. Salah satu fasilitas utama yang sering digunakan setelah beraktivitas maupun sekedar bersantai di Hutan Kota ini adalah bangku taman. Sarana duduk di Hutan Kota ini masih belum memadai dan belum dapat digunakan secara merata ke semua pengunjung. Adapun tujuan dari perancangan sarana duduk Hutan Kota Plataran GBK adalah untuk membuat fasilitas duduk yang memadai, membuat sarana duduk yang memiliki ciri khas untuk menampilkan konsep Hutan Kota Plataran GBK dan membuat sarana duduk yang menjadi tempat beristirahat banyak pengunjung. Desain Produk ini mencakup 2 tujuan dari 17 tujuan yang tertera dalam ”Sustainable Development Goals” (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Keberlanjutan yaitu tujuan nomor 11 dan 12 yaitu “Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan” dan “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab”. Metode yang digunakan dalam proses pembuatan desain ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun material produk yang digunakan adalah limbah kayu jati, agar tercapainya konsep sarana duduk yang sesuai kebutuhan dan memiliki satu kesatuan dengan konsep Hutan Kota Plataran GBK yaitu Sustainable Business Development.

P Plataran GBK City Forest has become a new attraction and tourist location for the people of Jakarta, every day it is visited by people to carry out various activities such as exercising, relaxing, socializing, picnicking and various other activities. One of the main facilities that is often used after activities or just relaxing in the City Forest is a park bench. The seating facilities in the City Forest are still inadequate and cannot be used equally by all visitors. The aim of designing seating facilities for the Plataran GBK City Forest is to create adequate seating facilities, create seating facilities that have distinctive characteristics to display the Plataran GBK City Forest concept and create seating facilities that can be a resting place for many visitors. This product design covers 2 goals out of 17 goals stated in the \\\"Sustainable Development Goals\\\" (SDGs), namely goals number 11 and 12, namely \\\"Sustainable Cities and Settlements\\\" and \\\"Responsible Consumption and Production\\\". The method used in the process of making this design is a qualitative method with data collection techniques through observation, interviews and documentation. The product material used is teak wood waste, in order to achieve a seating concept that meets needs and is integrated with the Plataran GBK City Forest concept, namely Sustainable Business Development.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?