DETAIL KOLEKSI

Karakterisasi surfaktan sapindus rarak dengan light crude oil pada salinitas rendah untuk peningkatan perolehan minyak


Oleh : Fajri Maulida

Info Katalog

Subyek : Surfactant

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Muhammad Taufiq Fathaddin

Pembimbing 2 : Dwi Atty Mardiana

Kata Kunci : Green-Surfactant, Surfactant Flooding, Sapindus rarak Surfactant, Low Salinity, Light Crude Oil, Rec

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2024_TS_MTP_171012200004_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2024_TS_MTP_171012200004_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2024_TS_MTP_171012200004_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2024_TS_MTP_171012200004_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2024_TS_MTP_171012200004_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2024_TS_MTP_171012200004_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2024_TS_MTP_171012200004_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2024_TS_MTP_171012200004_Bab-1.pdf 5
9. 2024_TS_MTP_171012200004_Bab-2.pdf 29
10. 2024_TS_MTP_171012200004_Bab-3.pdf 8
11. 2024_TS_MTP_171012200004_Bab-4.pdf 48
12. 2024_TS_MTP_171012200004_Bab-5.pdf 2
13. 2024_TS_MTP_171012200004_Daftar-Pustaka.pdf 17
14. 2024_TS_MTP_171012200004_Lampiran.pdf 34

G Green-Surfactant merupakan hasil sintesis surfaktan dari bahan alami seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang saat ini menjadi topik utama dalam chemical EOR. Sapindus rarak mengandung saponin yang merupakan jenis surfaktan nabati terkenal. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas injeksi surfaktan menggunakan Sapindus rarak. Penelitian ini merupakan desain eksperimental laboratorium dan analitik dengan 2 variasi salinitas rendah yaitu 6.000 ppm dan 10.000 ppm dan 6 variasi konsentrasi dari 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0%; 2,5% hingga 3,0% dengan porous media yang digunakan ialah core berea sandstone pada suhu 60 ℃. Pengujian kompatibilitas berdasarkan uji aqueous stability dan phase behaviour menunjukkkan bahwa hanya konsentrasi 2,5% dan 3,0% pada salinitas 10.000 ppm yang bersifat homogen. Pada uji phase behaviour volume emulsi terbesar untuk setiap salinitas yaitu konsentrasi 2,0% pada salinitas 6.000 ppm sebesar 2,0% (0,08 ml) dan konsentrasi 2,5% pada salinitas 10.000 ppm sebesar 3,3% (0,13 ml). Uji karakteristik dimulai dengan uji wettability dengan hasil contact angle yang strongly water-wet sebesar 26,86° dan 23,28°. Hasil pengujian IFT pada kedua sampel masing-masing sebesar 2,15 x 10-1 mN/m dan 1,71 x 10-1 mN/m. Nilai kestabilan thermal cukup stabil selama 12 minggu yaitu sebesar 5,81 x 10-2 mN/m dan 1,51 x 10-1 mN/m. Hasil uji adsorpsi statik dan dinamik pada konsentrasi 2,0% dan salinitas 6.000 ppm sebesar 3.524,01 mg/gr dan 5,26 mg/gr serta konsentrasi 2,5% dan salinitas 10.000 ppm sebesar 3.704,19 mg/gr dan 9,71 mg/gr. Setelah uji screening berhasil dilakukan, tahap berikutnya pengujian coreflooding untuk mengetahui recovery factor (RF) dari waterflooding dan surfactant flooding. Terdapat dua variasi sampel yang digunakan, yaitu salinitas 6.000 ppm pada konsentrasi 2,0% dan salinitas 10.000 ppm pada konsentrasi 2,5%. RF pada waterflooding masing-masing sebesar 35,35% dan 25,00%. RF pada surfactant flooding masing-masing sebesar 14,14% dan 23,49%. RF surfactant flooding terbesar didapatkan pada konsentrasi 2,5% di salinitas 10.000 ppm. Secara keekonomian, penggunaan Sapindus rarak dapat mengurangi ketergantungan pada surfaktan berbasis minyak bumi yang lebih mahal dan kurang ramah lingkungan.

G Green-Surfactant is a synthetic surfactant derived from natural materials such as plants, animals, and microorganisms, which is currently a major topic in chemical EOR. Sapindus rarak contains saponin, a well-known type of natural surfactant. This study evaluates the effectiveness of surfactant injection using Sapindus rarak. The study is a laboratory experimental and analytical design with two low salinity variations of 6,000 ppm and 10,000 ppm and six concentration variations from 0.5%; 1.0%; 1.5%; 2.0%; 2.5% to 3.0% using Berea sandstone core at 60 ℃. Compatibility testing based on aqueous stability and phase behavior tests showed that only concentrations of 2.5% and 3.0% at a salinity of 10,000 ppm were homogeneous. In the phase behavior test, the largest emulsion volume for each salinity was 2.0% at 6,000 ppm (0.08 ml) and 2.5% at 10,000 ppm (0.13 ml). The wettability test began with contact angle results showing strongly water-wet angles of 26.86° and 23.28°. The IFT test results for both samples were 2.15 x 10-1 mN/m and 1.71 x 10-1 mN/m. Thermal stability values were stable for 12 weeks at 5.81 x 10-2 mN/m and 1.51 x 10-1 mN/m. Static and dynamic adsorption tests at concentrations of 2.0% and 6,000 ppm were 3.524,01 mg/gr and 5.26 mg/gr, and at concentrations of 2.5% and 10,000 ppm were 3.704,19 mg/gr and 9.71 mg/gr. After the screening test was successfully completed, the next stage was the coreflooding test to determine the recovery factor (RF) from waterflooding and surfactant flooding. There were two sample variations used: 6,000 ppm at a concentration of 2,0% and 10,000 ppm at concentration of 2.5%. The RF for waterflooding was 35.35% and 25.00%. The RF for surfactant flooding was 14.14% and 23.49%. The highest RF for surfactant flooding was obtained at a concentration of 2.5% at a salinity of 10,000 ppm. Economically, the use of Sapindus rarak can reduce dependence on more expensive and less environmentally friendly oil-based surfactants.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?