DETAIL KOLEKSI

Pengaruh salinitas dan konsentrasi surfaktan Aos dan Tween 20 terhadap recovery factor pada proses imbibisi dan core-flooding

0.0


Oleh : Prayang Sunny Yulia

Info Katalog

Subyek : Secondary recovery of oil

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Sugiatmo Kasmungin

Pembimbing 2 : M. Taufiq Fathaddin

Kata Kunci : EOR, surfactant, recovery factor, carbonate, imbibition, coreflooding

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TS_TM_Pengaruh-Salinitas-dan-Konsentrasi_1.pdf
2. 2017_TS_TM_Pengaruh-Salinitas-dan-Konsentrasi_2.pdf
3. 2017_TS_TM_Pengaruh-Salinitas-dan-Konsentrasi_3.pdf
4. 2017_TS_TM_Pengaruh-Salinitas-dan-Konsentrasi_4.pdf
5. 2017_TS_TM_Pengaruh-Salinitas-dan-Konsentrasi_5.pdf
6. 2017_TS_TM_Pengaruh-Salinitas-dan-Konsentrasi_6.pdf

K Kebutuhan akan minyak bumi terus meningkat, namun disamping itu, produksi minyak bumi khusunya di sumur tua semakin menurun. Oleh karena itu, dikembangkanlah metode Enhanced Oil Recovery (EOR) atau dengan kata lain tertiary recovery (setelah primary recovery dan secondary recovery). Pada penelitian kali ini, metode EOR yang digunakan adalah injeksi kimia yang berupa injeksi surfaktan. Penggunaan surfaktan ini dimaksudkan untuk menurunkan tegangan antarmuka (interfacial tension) antara minyak dan air sehingga mampu membawa minyak keluar dari pori-pori batuan reservoir.Dalam penelitian ini, akan dibahas tentang percobaan injeksi surfaktan, dilihat dari pengaruh salinitas, jenis surfaktan, dan konsentrasi surfaktan pada batuan karbonat, serta pengaruhnya terhadap recovery factor. Percobaan ini menggunakan surfaktan jenis Alpha Olefin Sulfonate (AOS) dan Tween 20, dimana konsentrasi masing-masing jenis surfaktan adalah 0,1%; 0,25%; 0,5%; 0,75%; dan 1%. Salinitas brine water yang akan digunakan adalah sebesar 10.000 ppm, 15.000 ppm, 20.000 ppm, dan 25.000 ppm. Selanjutnya akan dilihat seberapa besar kemampuan surfaktan dalam mengikat minyak dari pori-pori batuan, sehingga akan didapat hasil recovery factor atau berapa persentase minyak yang terkandung dalam pori batuan yang dapat diproduksikan.Hasil dari penelitian ini akan diamati dari dua proses, yaitu proses imbibisi yang menggunakan Amott apparatus atau yang lebih dikenal dengan proses imbibisi (spontaneous imbibition) dan coreflooding. Dari percobaan yang telah dilakukan, pengaruh injeksi surfaktan pada batuan karbonat adalah hasil yang lebih optimal terdapat pada proses coreflooding dibandingkan dengan proses imbibisi, karena proses coreflooding menggunakan tenaga dorong dari luar, sehingga pendesakan minyak dengan surfaktan lebih merata dan optimal. Sementara dengan proses imbibisi pendesakan terjadi secara alami dengan mengandalkan gaya gravitasi

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?