DETAIL KOLEKSI

Studi pengaruh alkali terhadap mikroemulsi untuk optimalisasi perolehan minyak


Oleh : Priscilia Nusaly

Info Katalog

Subyek : Surface active agents

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Sugiatmo Kasmungin

Pembimbing 2 : Pri Agung Rakhmanto

Kata Kunci : SLES, surfactant concentration, alkali concentration, phase behavior.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TS_MTP_171011710007_Halaman-Judul.pdf 16
2. 2020_TS_MTP_171011710007_Lembar-pengesahan.pdf 4
3. 2020_TS_MTP_171011710007_Bab-1_Pendahuluan.pdf 1
4. 2020_TS_MTP_171011710007_Bab-2_Tinjauan-pustaka.pdf 27
5. 2020_TS_MTP_171011710007_Bab-3_Metodologi.pdf 30
6. 2020_TS_MTP_171011710007_Bab-4_Hasil-dan-analisis.pdf 39
7. 2020_TS_MTP_171011710007_Bab-5_Kesimpulan.pdf 1
8. 2020_TS_MTP_171011710007_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2020_TS_MTP_171011710007_Lampiran.pdf 27

T Tahapan enhanced oil recovery (EOR) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menguras minyak sisa yang terdapat di reservoir akibat tidak dapat mengalirdalam sistem pori batuan. Pada tahap EOR, ada beberapa metode salah satunya yaitu injeksi kimia. Injeksi kimia terdiri dari tiga jenis injeksi antara lain injeksialkali, injeksi surfaktan, injeksi polimer. Injeksi surfaktan yang akan dilakukan bertujuan untuk menurunkan tegangan antar muka Interfacial Tension (IFT)minyak dengan air di dalam reservoir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan alkali pada surfaktan terhadap kelakuan fasa antara minyak dan air. Penelitian ini dilakukan di laboratorium. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain Surfaktan cocoamido propyl betain, sodium lauryl eter sulfonate (SLES), sodium lauryl sulfoasetate (SLSA), sapogenat, NaCl, NaOH, Na2CO3, Aquades dengan berbagai variasi konsentrasi. Metode yang digunakanuntuk mengetahui perolehan minyak pada penelitian ini adalah imbibisi. Dari hasil penelitian dapat dilihat pengaruh penambahan alkali terhadap surfaktan, cocoamido propyl betain dan sodium lauryl eter sulfonate merupakan dua surfaktan yang kompatibel. Terjadi perubahan nilai Interfacial Tension (IFT) setelah dilakukanpenambahan alkali dan perubahan pH larutan. Kemudian recovery factor pada larutan SLES 0.3% + NaCl 2% + Aq sebesar 48% ; SLES 0.5% + NaCl 2% + Na2CO3 0.5% 63% dan SLES 0.5% + NaCl 2% +Aq 53%.

T The Enhanced Oil Recovery (EOR) stage is an activity carried out to drain the remaining oil in the reservoir that cannot flow in the rock pore system. At the EOR stage, there are several methods, one of which is chemical injection. Chemical injection consists of threetypes of injection including alkaline injection, surfactant injection, polymer injection. The surfactant injection that will be carried out aims to reduce the interface tension of theInterfacial Tension (IFT) of oil with water in the reservoir. This study aims to determine the effect of adding alkaline to surfactants, the behavior between oil and air. The research was carried out in the laboratory. The materials used in the research include cocoamido propyl betain surfactant, sodium lauryl ether sulfonate (SLES), sodium lauryl sulfoacetate (SLSA), sapogenate, NaCl, NaOH, Na2CO3, Aquades with various concentrations. Themethod used to determine oil recovery in this study is imbibition. From the research results, it can be seen that the effect of alkaline addition on surfactants, cocoamido propyl betainand sodium lauryl ether sulfonate are two compatible surfactants. There was a change inthe Interfacial Tension (IFT) value after the addition of alkalis and changes in the pH of the solution. Then the recovery factor in SLES solution 0.3% + NaCl 2% + Aq is 48%; SLES 0.5% + NaCl 2% + Na2CO3 0.5% 63% and SLES 0.5% + NaCl 2% + Aq 53%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?