Hubungan stres psikososial dan kejadian takikardia pada usia dewasa akhir
T akikardia adalah suatu kondisi ketika jantung berdetak melebihi 100 kali/menit. Kejadian takikardia di Indonesia saat ini sebanyak 570.000 kasus dengan penambahan kasus baru setiap tahunnya sebesar 87.000. Takikardia dapat disebabkan banyak hal dan berbagai faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, hipertensi dan stres. Stres yaitu respon seseorang ketika mengalami penekanan terhadap mental dan tubuh belum siap menerima tekanan tersebut. Kondisi ketika stres dapat mengakibatkan metabolisme hormon adrenal dan tiroid terganggu yang dapat meningkatkan kerja jantung sehingga mengakibatkan takikardia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres psikososial dengan kejadian takiakrdia.METODEPenelitian dilakukan menggunakan desain observasional cross sectional. Kriteria inklusi subjek adalah laki laki dan perempuan berusia 36-45 tahun. Subjek dengan riwayat gangguan jiwa dan gangguan jantung merupakan kriteria eksklusi. Kuesioner PSS-10 digunakan untuk mengukur stres psikososial dan oximeter digunakan untuk mengukur denyut nadi. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square.HASILDidapatkan 47,2% (n=91) subyek dengan stres psikososial sangat berat dan 68,2% (n=62) subyek dengan takikardia. Pada analisis chi square untuk menilai hubungan yang bermakna antara stres psikososial dan takikardia (p=0,025; p<0,05).KESIMPULANTerdapat hubungan antara stres psikososial dengan kejadian takikardia.
T achycardia is a condition when the heart beats more than 100 times/minute. The incidence of tachycardia in Indonesia is currently 570,000 cases with the addition of 87,000 new cases each year. Tachycardia can be caused by many things and various risk factors such as age, gender, hypertension and stress. Stress is a person's response when experiencing mental pressure and the body is not ready to accept this pressure. Conditions when stress can cause the metabolism of adrenal and thyroid hormones to be disrupted which can increase the work of the heart resulting in tachycardia. This study aims to determine the relationship between psychosocial stress and tachycardia.METHODThe study was conducted using a cross-sectional observational design. Subject inclusion criteria were men and women aged 36-45 years. Subjects with a history of mental disorders and heart problems are exclusion criteria. The PSS-10 questionnaire was used to measure psychosocial stress and the oximeter was used to measure pulse. Data analysis was performed by chi-square test.RESULTThere were 47.2% (n=91) subjects with very severe psychosocial stress and 68.2% (n=62) subjects with tachycardia. In the chi square analysis to assess the significant relationship between psychosocial stress and tachycardia (p=0.025; p<0.05).CONCLUSIONThere is a relationship between psychosocial stres and the incidence of tachycardia.