Patogenesis kandidiasis mulut pada penderita yang terinfeksi HIV
l nfeksi Candida albicans merupakan peny-akit -jamur yang paling sering ditemukan pada penderita AtOS di Jakarta, yaitu sebesar 80,8 %. Tempat infeksi yang paling sering adalah mulut, tenggorokan dan esofagus. Bentuk pseudomembranosa dan eritematosa adalah bentuk yang paling sering terlihat pada penderita yang terinfeksi HIV. Gejala yang ditemukan biasanya berupa bercak putih di mukosa mulut, gangguan pengecap lidah, mulut terasa terbakar serta timbulnya rasa nyeri pada waktu menelan. Kandidiasis mulut yang timbul pada penderita .yang terinfeksi HIV sudah bersifat kronis sehingga pengobatan berupa antijamur topikal dan sistemik tidak memberikan respon dengan baik. Gambaran flistopatologisnya memperlihatkan adanya penebalan dari lapisan parakeratin dan disertai pemanjangan rete ridges.
C andida albicans infections is a disease that can be found vary in AIDS patient in Jakarta, around 80,8 %. The most common infections place is mouth, faring, and esofagus. Pseudomembranous and e.rythematous form can be seen in a patient w1th HlV infection. The symtoms that can be found is like white patch in oral mucosa,·sense-of taste disorders an-d mouth burning sensation and pain when swallowed. Or.al candidiasis that.appeared in patient with HIV infection is chronic, -topical-and systemic, antiviral treatment is r.ot giving a good respons. Histopatologjc appearance showed 1hat there's a thickness of parakeratin layer with elongation of rete ridges.