S alah satu kendala dalam rangka mengoptimalkan penerimaan pajak adalahpenghindaran pajak yang dilakukan melalui praktik harga transfer. Perusahaanmultinasional telah lama mempertimbangkan penetapan harga transfer sebagai salahsatu aspek penting kebijakan pengelolaan pajak mereka. Penelitian ini bertujuanuntuk menguji pengaruh derivatif keuangan, pengungkit keuangan, dan aset tidakberwujud terhadap agresivitas transfer pricing. Penelitian ini dilakukan denganpendekatan kuantitatif asosiatif dengan menganalisis 22 dari 410 perusahaan nonkeuanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2018, datapanel perusahaan terpilih dianalisis menggunakan regresi berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa derivatif keuangan, pengungkitkeuangan, dan aset tidak berwujud berpengaruh positif terhadap agresivitas transferpricing. Lebih khusus lagi, instrumen derivatif, baik untuk tujuan lindung nilaimaupun tujuan spekulasi mengindikasikan adanya hubungan signifikan denganperilaku agresivitas transfer pricing. Selain itu, keseluruhan temuan empirisditambah dengan analisis tambahan menyajikan hasil yang wajar untuk mengukurkendala pengoptimalan penerimaan pajak yang efektif.