Pengaruh sertifikasi green building terhadap tingkat kenyamanan pengguna pada Gedung Wijaya Karya Jakarta
B anyak sekali proyek pembangunan gedung vertikal yang sedang dilaksanakan, namun tidakdiimbangi dengan perencanaan berwawasan lingkungan. Hal itu bisa berdampak terhadapkeberlangsungan bumi dikemudian hari. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyusun peraturan-peraturan mengenaipembangunan. Green Building hadir sebagai sebuah kesempatan untuk menghasilkan pembangunanyang ramah lingkungan. Green Building dirancang dan dikembangkan, serta dijalankan denganmempertimbangkan unsur-unsur seperti udara dalam ruangan, penggunaan sumber daya yangberkualitas, dan efisien. Untuk membangun gedung yang mempunyai predikat layak disebut sebagaigedung green building maka harus memenuhi kriteria yang telah dibuat oleh lembaga sertifikasi,Green Bulding Council Indonesia melalui sistem rating greenshipnya adalah lembaga yang telahdiakui di Indonesia. Namun sayang masih sedikit bangunan yang tersertifikasi green building dariGBCI. Kendala yang menyebabkan suatu gedung tidak menerapkan green building diantaranyaadalah minimnya pengetahuan mengenai pembiayaan dan perawatan gedung bersertifikasi greenbuilding yang dirasakan mahal dari pemilik proyek serta masyarakat Indonesia yang kurangmenyadari manfaat dari green building itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui seberapa besar tingkat kenyamanan pengguna yang pernah bekerja didua gedung yangberbeda, yaitu gedung yang sudah tersertifikasi dan gedung yang belum tersertifikasi GreenBuilding, berdasarkan salah satu kategori penilaian dari Green Building Council Indonesia yaitu kesehatan dan kenyamanan. Data didapatkan dari penyebaran kuisioner, yang kemudian diolah dandianalisis dengan Metoda Analisis Faktor menggunakan program SPSS. Hasil penelitiannya, responden merasa sangat nyaman dengan gedung Wijaya Karya yang telah tersertifikasi Green Building.
M any vertical building construction projects are being carried out, but they are not balanced withenvironmental planning. That could have an impact on sustainability of earth in the future.Indonesian government through the Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) hascompiled regulations regarding development. Green Building is present as an opportunity toproduce environmentally friendly development. Green Building designed and developed, andcarried out by considering elements such as indoor air, use of quality resources, and efficiency. Tobuild a building that has the title green building, it must meet the criteria. Green Building CouncilIndonesia through its greenship rating system is an institution in Indonesia. But unfortunately thereare still few buildings that are certified by GBCI. That because of the lack of knowledge aboutfinancing and maintenance of green building, certified buildings felt to be expensive by projectowners and Indonesian people are less aware of the benefits of green building itself. The purpose ofthis study is to find out how much the comfort level of users who have worked in two differentbuildings, namely certified buildings and Green Building certified buildings, based on one of theassessment categories from the Green Building Council Indonesia, such as health and comfort. Datawere obtained from the distribution of questionnaires, which were then processed and analyzed bythe Factor Analysis Method using the SPSS program. The results of this research, respondents feel very comfortable with the Wijaya Karya building that has been certified Green Building.