DETAIL KOLEKSI

Kajian rencana tata ruang Kota Bogor dalam mewujudkan Kota Taman. (Studi Kasus : Kota Bogor)


Oleh : Aditya Yunandhika

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Yayat Supriatna

Pembimbing 2 : Hayati Sari Hasibuan

Subyek : Development of green open space;City spatial design - Bogor city

Kata Kunci : green open space, agriculture area, garden city

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_SPW_08300002_Halaman-judul.pdf 13
2. 2005_TA_SPW_08300002_Bab-1.pdf 10
3. 2005_TA_SPW_08300002_Bab-2.pdf
4. 2005_TA_SPW_08300002_Bab-3.pdf
5. 2005_TA_SPW_08300002_Bab-4.pdf
6. 2005_TA_SPW_08300002_Bab-5.pdf
7. 2005_TA_SPW_08300002_Bab-6.pdf
8. 2005_TA_SPW_08300002_Daftar-pustaka.pdf 2
9. 2005_TA_SPW_08300002_Lampiran.pdf

K ota Bogor merupakan kota yang dirancang dengan pusat kota adalah Kebun Raya dan di daerah sekelilingnya terdapat ruang yang didominasi oleh ruang terbuka hijau. Berdasarkan rancangan kota awal tersebut rnaka pemerintah Kota Bogor mempunyai visi dengan merencanakan Kota Bogor sebagai kota tamanRencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2009, ruang terbuka hijau Kota Bogor direncanakan luasannya sebesar 12,49 % dan daerah terbangun sebesar 87,50 % dari luas kota keseluruhan. Apabila terjadi kondisi ruang terbuka hijau seperti rencana maka Kota Bogor akan sulit dalam mencapai visinya membentuk kota taman, karena kurangnya ruang terbuka hijau kota. Jika dibandingkan dengan Singapura yang telah menjadi kota taman dengan ruang terbuka hijau sebesar 24% dari luas kota kescluruhan dan Kota Putrajaya (Malaysia) 40% dari luas kota keseluruhan, maka Kota Bogor perlu mempertimbangkan lagi keadaan ruang terbuka hijau yang hanya 12,49%, untukmembentuk kota taman.Untuk meniecahkan rnasalah tersebut maka perJu adinya perliati~ Iebih lanjut dari pernerinjah Kota Bogor. Pemerintah Kota Begor perlu meninjau kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor khususnya dalarn menetapkan rencana penggunaan lahan yang proporsional. Pernerintah perlu mengkaji kembali secara holistik, mengenai rencana peningkatan areal pernukiman rnenjadi 73,31 % (2009), dengan merubah areal pertanian yang subur

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?