Perancangan lansekap Monumen Perjuangan Rakyat Bali
K awasan lapangan Niti Mandala merupakan alun-alun kota Denpasar yang berada di depan halaman perkantoran Gubemur Bali. Kawasan ini merupakan ruang terbuka hijau kota yang merupakan salah satu tempat bersosialisasi antar warga kota. Selain berfungsi sebagai ruang terbuka hijau kota pada kawasan ini merupakan tempat berdirinya Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) yang menjadikan kawasan tersebut menjadi landmark kota Denpasar.Dari sudut pandang ilmu Arsitektur Lansekap dapat dinyatakan bahwa kawasan studi merupakan sebuah ruang terbuka hijau kota yang memiliki fungsi sebagai landmark kota Denpasar. Namun hal tersebut kurang didukung dengan penataan ruang luar belum secara optimal menerapkan konsep penataan ruang Bali sehingga tidak ada kesesuaian dengan konsep dengan bangunan utama yang merupakan seni arsitektur Bali dengan penerapan konsep perancangan tradisional. Sehingga tidak ada kesatuan tema rancangan antara bangunan dan ruang luamya.Pada dasamya Penataan ruang kawasan MPRB memiliki landasan penataan ruang tradisional bali pada perancangannya, konsep yang digunakan pada kawasan tesebut merupakan konsep Sanga Mandala (membagi area menjadi9 area), serta penerapan konsep Tri Angga (tiga tingkatan) pada penataan secara vertikal. Untuk mempertegas pola bentuk tapak maka direncanakan untuk menambahkan konsep pola bentuk Nawa Sanga pada tapak sehingga pola ruang yang terbentuk adalah pola memusat dan garis-garis sumbu sebagai aksis akan lebihjelas terlihat.Monumen Perjuangan Rakyat Bali merupakan monumen yang memiliki simbol-simbol yang memvisualisasikan akan kebanggaan masyarakat Bali terhadap kejayaan masa lampau merupakan modal utama untuk menghargai warisan budaya bangsa Kekayaan budaya tradisional bangsa hams dilestarikan agar tetap abadi dan tidak akan hilang terkalahkan oleh adanya modemisasi.
N iti Mandala field area is the square of the city of Denpasar is located in front of the office of Governor Bali page. This region is the city's green open space, which is one of the socializing among the residents of the city. In addition to functioning as a green open space in the city region is home to the Bali People Struggle Monument (MPRB) that makes the area a landmark city Denpasar.From the point of view of science Landscape Architecture can be stated that the study area is a green open space of the city that has a function as a landmark of the city Denpasar. However, it is not supported with external spatial not optimally apply the concept of spatial Bali so there is no conformity with the concept with the main building which is the art of Balinese architecture with the traditional design concept. So that the absence of a design theme of unity between buildings and outside space.Basically, spatial area MPRB have spatial basis in traditional balinese perancangannya concept used in the area tesebut the Sanga Mandala concept (9 divides the area into the area), and the application of the concept of Tri Angga (three levels) on the regulation vertically. To confirm the pattern of the site is planned to add the concept of pattern in the form of Nawa Sanga tread pattern space so that the pattern is concentrated and the pivot-line axis as will be seen more clearly.Bali People Struggle Monument is a monument that has symbols of community pride will visualize Bali triumph against the past is a major investment to appreciate cultural heritage of the nation. Traditional cultural wealth of the nation must dilestarikan to remain immortal and invincible will not be lost by the modernization.