Analisis struktur dan evolusi tektonik daerah Langkat, Sumatera Utara berdasarkan interpretasi seismik dan data sumur
D aerah penelitian terletak di daerah Langkat, Sumatera Utara dengan luassekitar 3420km2. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui evolusitektonik daerah Langkat dengan melakukan analisis struktur geologi sepertipatahan dan lipatan yang ada. Analisis ini dilakukan dengan interpretasi dataseismik dan data sumur yang kemudian dibuatlah suatu gambaran tektonik yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Aktivitas tektonik pertama pada daerah penelitian dimulai dengan fase syn-rift di mana gaya ekstensional berperan menghasilkan sesar-sesar membentuk horst graben. Tektonik inilah yang menghasilkan sejumlah cekungan sedimen tersier di wilayah tersebut. Selanjutnya, pada Miosen Tengah, aktivitas tektonik semakin melemah sehingga daerah penelitian mengalami kenaikan muka air laut maksimum dan terendapkan lempung serta lanau yang terdapat pada Formasi Baong. Pada Akhir Tersier, sesar di daerah penelitian mengalami pengaktifan kembali di bawah pengaruh tektonik transpresional (syn-orogenic). Tektonik yang terakhir ini menyebabkan sebagian lapisan pada daerah penelitian terlipat dan tersesarkan dengan kuat serta diikuti dengan aktivitas magmatisme/ volkanisme akibat adanya penunjaman.
T he research area is located in Langkat area, North Sumatera with an areaabout 3420km2. The purpose of this research is to identify the tectonic evolutionof Langkat area by analyzing the geological structure such as fault and fold. Thisanalysis is performed by interpreting seismic data and well dataThe first tectonic phase in this area started by the syn-rift phase where theextensional strain produce faults forming horst and graben. This tectonic process then produce some tertiary sedimentary basin in the adjacent area. Furthermore, in the Middle Miocene, the tectonic activity became more weaker so that the sea water increased and the research area is deposited by shale of Baong Formation. In the Late Tertiary, the fault is reactivated again under the influence of transpressional (syn-orogenic). This later tectonic event cause some sedimentary rock strongly folded and faulted, followed by magmatism/volcanism activity because of the subduction.