Studi Jaringan listrik aliran atas dan catu daya kereta rel listrik rute Duri - Tanggerang
D alam sistem jaringan listrik aliran atas rute Duri Tangerang menggunakan rectifier untuk mengubah tegangan dan PLN ( AC ) ke dalam sistem kelistrikan kereta ( DC ). Selain itu dalam sistem jaringan ini juga terjadi jatuh tegangan yang disebabkan oleh jarak antar gardu yang terlalu jauh. Oleh karena itu dalam analisa ini dapat diketahui kebutuhan daya rectifier dan jatuh tegangan yang ada dalam suatu sistem listrik aliran atas. Kebutuhan daya rectifier dan jatuh tegangan yang terjadi dalam sistem kelistrikan ini harus mengetahui karakteristik beban pada setiap gardu, jarak antar gardu, dan beban yang terpakai dalam suatu sistem. Pada rute Duri Tangerang tersedia kapasitas daya rectifier terpasang sebesar 3000 KW, dan penggunaaan daya terbesar terdapat pada gardu Duni yaitu sebesar 2.743 KW dan yang terkecil pada gardu Tangerang yaitu sebesar 1001 KW. Jatuh tegangan terbesar terjadi pada gardu listrik Kalideres yaitu 246 V, r yang terkecil terjadi pada gardu Tangerang 135,52 V. Jatuh tegangan yang terjadi dalam jaringan ini masih dapat di atasi karena jatuh tegangan yang diperbolehkan sebesar 400 v.
I n the grid system of routes Dorsal stream - Tangerang using a rectifier to convert the voltage from the PLN (AC) into the electrical system of the train (DC). Also in this network systems also happens voltage drops caused by the distance between substations is too far away. Therefore in this analysis can be known to the needs of power rectifiers and voltage drop in a flow of electrical systems. Power requirements rectifier and voltage drop that occurs in the electrical system must know the characteristics of the load at each substation, the distance between substations, and the load used in a system. On route Duri Tangerang available installed power capacity of 3000 KW rectifier, and the use of the largest power substation located on spines that is equal to 2743 KW and the smallest in Tangerang substation that is equal to 1001 KW. Largest voltage drop occurs at the electrical substation Kalideres is 246 V, and the smallest occurred in Tangerang substation 135.52 V. Voltage drop that occurs in this network can still be overcome because the allowed ge drop of 400 v.