Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pola Harga Lahan pada Kawasan Sekitar Jalur Bus Koridor 13 Transjakarta di DKI Jakarta
S ebidang lahan mempunyai sebuah harga. Salah satu faktor yang memengaruhi sebuah harga lahan, yaitu aksesibilitas. Aksesibilitas pada penelitian ini merupakan infrastruktur transportasi berupa halte bus sepanjang jalur Koridor 13. Halte bus Koridor 13 Transjakarta berada di jalur layang dan merupakan jalan layang pertama dikhususkan untuk transportasi umum yaitu bus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola harga lahan serta faktor-faktor yang memengaruhinya di kawasan sekitar halte bus sepanjang Koridor 13 Transjakarta DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis spasial kriging dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasi pola harga lahan di kawasan halte bus sepanjang Koridor 13 menuju pinggiran kota (Kota Tangerang) cenderung rendah, sedangkan kawasan sekitar halte bus menuju pusat kota Segi Emas Setia Budi cenderung naik dan menuju pusat kota Blok M cenderung turun. Pola yang berbeda-beda dipengaruhi oleh beeberapa faktor. Terdapat 4 faktor dari 12 faktor yang memengaruhi pola harga lahan di Kawasan sekitar halte bus Koridor 13 Transjakarta di DKI Jakarta, yaitu Jarak ke Angkutan Umum Lain (X5), Jarak ke Pusat Kegiatan Kota (X6), Jarak ke Fasilitas Pendidikan (X7) dan Jarak ke Fasilitas Perdagangan (X10). Persamaan model regresi linier berganda yang didapat sebagai berikut : Y = 42.235.155,660 + 5.521,782 X5 – 11.663,188 X6 + 16.786,025 X7 + 10.072,986 X10.
A piece of land has a price. One of the factors that influence land prices is accessibility. Accessibility in this study is transportation infrastructure in the form of bus stops along the Corridor 13 route. The Transjakarta Corridor 13 bus stop is on an elevated route and is the first elevated road devoted to public transportation, namely buses. This research aims to identify land price patterns and factors that influence them in the area around bus stops along Corridor 13 Transjakarta DKI Jakarta. The research methods used are spatial kriging analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that the identified land price pattern in the bus stop area along Corridor 13 towards the suburbs (Tangerang City) tends to be low. In contrast, the area around the bus stop towards the city center of Segi Emas Setia Budi tends to increase, and towards the city center of Blok M tends to decrease land prices. Several factors influence the different patterns. There are 4 factors out of 12 that influence the pattern of land prices in the area around the Transjakarta Corridor 13 bus stop in DKI Jakarta, namely Distance to Other Public Transportation (X5), Distance to City Activity Center (X6), Distance to Educational Facilities (X7) and Distance to Trade Facilities (X10). The multiple linear regression model equation obtained is as follows : Y = 42.235.155,660 + 5.521,782 X5 – 11.663,188 X6 + 16.786,025 X7 + 10.072,986 X10.