Pengaruh konsumsi probiotik lactobacillus reuteri ATCC 55730 terhadap streptococcus mutans pada saliva : kajian pada pasien dengan perawatan ortodontik cekat
T Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari mengonsumsi Lactobacillus reuteri ATCC 55730 dalam bentuk tablet hisap terhadap Streptococcus mutans pada saliva pasien yang dalam masa perawatan ortodontik cekat. Sampel saliva pasien (n=8) dikumpulkan pada tabung macrocentrifuge 15mL, sebelum konsumsi dan 2 minggu setelah konsumsi probiotik L. reuteri ATCC 55730 dan S. mutans dikultur dengan menggunakan Brain Heart Infusion broth pada suhu 37°C selama 48 jam, dalam kondisi anaerob (CO2, H, N). metode plate count standar digunakan untuk menentukan penghitungan bakteri dengan teknik pengenceran. Setelah 48 jam dilakukan inkubasi, jumlah koloni pada setiap plate pengenceran akan digunakan untuk ekstrapolasi kurva standar. DNA bakteri diekstraksi menggunakan metode Heat Shock. Selanjutnya digunakan metode Real-Time PCR untuk menganalisis jumlah S. mutans dalam saliva. Jumlah total target DNA diidentifikasi menggunakan SBYR Green dan primer yang spesifik untuk L.reuteri dan S. mutans. Semua hasil yang diperoleh dianalisis dengan cara statistik menggunakan uji T-berpasangan dan tingkat signifikan ditetapkan pada p<0,05. Pada hasil terlihat perubahan signifikan jumlah S. mutans sebelum konsumsi probiotik dibandingkan 2 minggu setelah konsumsi probiotik. Secara statistik hasil penelitian menunjukkan penurunan jumlah S. mutans setelah 2 minggu konsumsi probiotik Lactobacillus reuteri pada pasien dengan perawatan ortodontik cekat (p< 0,05). Kesimpulannya konsumsi tablet hisap probiotik Lactobacillus reuteri ATCC 55730 dapat mengurangi jumlah bakteri S. mutans pada saliva dalam masa perawatan ortodontik cekat.
T The aim of this study is to determine the effect of Lactobacillus reuteri ATCC 55730 in the form of lozenges on salivary Streptococcus mutans of patients during fixed orthodontic treatment. Salivary samples of patients (n = 8) were collected in 15mL macrocentrifuge tubes, before and 2 weeks after probiotic consumption. L. reuteri ATCC 55730 and S. mutans was cultured using Brain Heart Infusion broth at 37 0 C for 48 hours, under anaerobic conditions (CO2, H, N). Standard plate count method is used to determine bacteria counts by dilution technique. After 48 hours of incubation, the number of colonies on each plate dilution was used to extrapolate the standard curve. Bacterial DNA was extracted using Heat Shock method. Real-Time PCR method was used to analyze the number of S. mutans in saliva. The total amount of the target DNA was identified using SBYR Green and primers specific for L.reuteri and S. mutans. All results obtained were statisticaly analyzed by paired T-test and level of significant set at p <0.05. On the results showed significant difference number of S. mutans before consumption of probiotic compared with 2 weeks after consumption of probiotic. Statistically the results showed reduction of S. mutans counts after 2 weeks consumption of the probiotic Lactobacillus reuteri in patients with fixed orthodontic treatment (p <0.05). In conclusion, consumption of probiotic Lactobacillus reuteri ATCC 55730 containing lozenges may reduce the level of salivary S. mutans in patients during fixed orthodontic treatment.